Jumat 23 Aug 2019 17:56 WIB

Jokowi Terima Dua Kajian Teranyar Soal Ibu Kota Baru

Kajian yang diserahkan berupa kajian struktur tanah dan dampak ekonomi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mendatangi Istana Merdeka, Jumat (23/8) sore. Kehadiran Bambang untuk menyerahkan dua kajian teranyar mengenai pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.

Pada Kamis (22/8) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang menyebutkan masih ada dua kajian yang belum rampung, sebelum akhirnya ia mengumumkan lokasi ibu kota baru Indonesia.  "Saya dipanggil Presiden, sekaligus kami menyerahkan detail kajian yang kemarin masih diminta Pak Presiden mengenai ibu kota baru," ujar Bambang usai menemui Jokowi, Jumat (23/8).

Baca Juga

Dua detail kajian yang dimaksud Bambang adalah kajian tentang struktur tanah dan dampak ekonomi dari pembangunan kota baru. Dua poin ini, ujar Bambang, akan di-review lagi oleh Presiden untuk kemudian ditetapkan lokasi ibu kota baru.

"Mudah-mudahan setelah itu akan ambil keputusan. Kemarin bukan kajiannya kurang. Namun ada detail yang harus kami dalami dan barusan kami serahkan," kata Bambang.

Soal lokasi pastinya, Bambang enggan menyebutkan. Bambang juga menyanggah pernyataan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil sebelumnya yang terang-terangan menyebut bahwa lokasi ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan Timur.

Kamis (22/8) kemarin, Jokowi membantah pernyataan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil yang menyebutkan, bahwa lokasi baru ibu kota negara sudah dipastikan pindah ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut Jokowi, hingga kini pihaknya masih melakukan serangkaian kajian.

"Masih tunggu satu, dua kajian," ujarnya kepada awak media usai konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/8) petang, tentang kondisi tanah Papua pascakerusuhan.

Jokowi tidak membeberkan mengenai kajian apa saja yang belum dilengkapi tentang rencana pemindahan ibu kota. Yang pasti, ia mengaku segera mengumumkannya ketika sudah menerima secara lengkap mengenai kajiannya. "Akan kita umumkan pada waktunya, masih nunggu kajian, tinggal satu, dua kajian belum disampaikan kepada saya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement