Jumat 23 Aug 2019 16:27 WIB

Aktivitas Sekolah di Timika Sudah Kembali Normal

Aktivitas sekolah di Timika kembali normal sejak Kamis (22/8)

Warga Papua menyalakan lilin saat aksi damai di Bundaran Tugu Perdamaian Timika Indah, Mimika, Papua, Senin (19/8/2019).
Foto: Antara/sevianto Pakiding
Warga Papua menyalakan lilin saat aksi damai di Bundaran Tugu Perdamaian Timika Indah, Mimika, Papua, Senin (19/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA— Sekolah-sekolah di Kota Timika, mulai dari jenjang TK hingga SLTA, sejak Kamis (22/8) telah kembali beraktivitas setelah adanya aksi unjuk rasa warga Papua yang berujung kerusuhan pada Rabu (21/8).

Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mimika Boni Silaban kepada Antara di Timika, Jumat (23/8), mengatakan sekolahnya telah memulai aktivitas belajar mengajar pada Kamis (22/8).

Baca Juga

"Sejak kemarin kami sudah beraktivitas kembali seperti biasa. Kemarin kehadiran siswa memang belum semuanya, sebagian masih khawatir akan ada aksi unjuk rasa lanjutan, tapi pihak keamanan memberi jaminan bahwa situasi Timika sekarang ini sudah pulih," kata Boni.

Saat berlangsung aksi unjuk rasa warga Papua di halaman Kantor DPRD Mimika, sekolah-sekolah di Timika, termasuk SMA Negeri 1 Mimika, memulangkan siswanya lebih awal.

"Kami terpaksa pulangkan siswa lebih awal karena ada banyak orang tua murid datang ke sekolah menjemput anak mereka karena khawatir dengan situasi yang ada," ujarnya.

Ketua Musyawarah Kerja Pengawas SMA-SMK Kabupaten Mimika, Laurents Lassol, juga memastikan semua sekolah SLTA di Timika sudah kembali beraktivitas pada Jumat ini.

"Hasil pantauan kami hari Kamis (22/8), sebagian besar sekolah belum aktif, hanya beberapa yang sudah beraktivitas, seperti SMA Negeri 1 Mimika. Adapun mulai Jumat ini semua sekolah sudah beraktivitas sebagaimana biasa," katanya.

Dia meminta para kepala sekolah untuk mengawasi siswanya agar tidak ikut-ikutan dalam aksi unjuk rasa, apalagi yang memiliki muatan-muatan politik tertentu.

"Kami minta kepala sekolah untuk menertibkan peserta didik. Jangan membiarkan anak-anak terlibat pada hal-hal yang belum pantas mereka ikut karena waktunya bagi mereka untuk belajar dan menyiapkan diri untuk menyongsong masa depan," ujar Laurents.

Laurents meminta para pelajar SLTA di Mimika agar mengisi masa waktu pendidikan mereka dengan bekal ilmu pengetahuan yang memadai.

"Satu-satunya gerbang untuk menuju masa depan yang gemilang itu hanya melalui jalur pendidikan. Semua lembaga dan satuan pendidikan hendaknya memberikan perhatian khusus untuk menyiapkan generasi muda melalui pendidikan yang berkualitas, jauhkan diri dari provokasi dan segala macam hal yang bisa merugikan diri sendiri dan masa depan generasi muda ini," ujarnya.

Saat berlangsung unjuk rasa warga Papua di halaman Kantor DPRD Mimika pada Rabu (21/8), tampak kehadiran sejumlah pelajar mengenakan seragam sekolah SMA dan SMP.

Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto, menilai kehadiran para pelajar saat unjuk rasa itu sekadar hanya ikut-ikutan.

"Kami mengidentifikasi ada tiga kelompok yang ikut dalam aksi tersebut, ada kelompok yang memang benar-benar mau menyampaikan aspirasi, lalu ada penumpang gelap yang berseberangan dengan NKRI juga ikut bergabung di dalam aksi tersebut. Ada lagi kelompok lain yang sekadar hanya ikut-ikutan, termasuk adik-adik pelajar," kata AKBP Agung.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement