REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kabupaten Sijunjung membahas mengenai potensi dan ancaman kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatra termasuk Sumatera Barat. Pembahasan dihadiri Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Ketua DPRD Sijunjung Walbardi, Dandim 0310/SSD Letkol Inf Dwi Purtanto, Wakapolres Sijunjung Kompol Suyanto dan beberapa jajaran pemerintahan lainnya.
Di situ, Pemkab Sijunjung sepakat akan melakukan sosialisasi dengan berbagai cara untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Salah satu tempat sosialisasi yang akan digunakan adalah masjid, terutama saat khutbah shalat Jumat.
"Akan diadakan sosialisasi karhutla melalui masjid, yakni di waktu shalat Jumat," kata Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (22/8).
Beberapa wilayah di Kabupaten Sijunjung memang terdiri dari kawasan hutan. Karena itu menurut Pemkab perlu sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat agar tidak sembarangan membakar hutan dan membakar lahan. Karena saat ini kualitas udara terutama di Sumbar telah menurun. Selain karena sejumlah titik api yang ada di Sumbar, juga karena adanya asap kiriman karhutla dari provinsi tetangga, yakni Jambi dan Sumatra Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakapolres Suyanto menyebut sosialisasi jugasebaiknya dilakukan ke tingkat nagari sampai ke sekolah-sekolah. Supaya Pemkab dan pihak kepolisian juga sekaligus mengedukasi kepada generasi muda akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan kondisi lingkungan yang sehat.
"Kapan perlu kita harus memberikan sosialisasi mulai tingkat Nagari sampai ke sekolah-sekolah," ujar Suyanto.