Rabu 21 Aug 2019 17:24 WIB

Wiranto Terbang ke Papua Malam Ini

Wiranto menyebut tujuannya ke Papua untuk mengobarkan rasa empati dan kedamaian.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto (tengah) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto (tengah) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto akan bertolak ke Papua Rabu (21/8) malam. Akan tetapi, ia tak menyebutkan akan ke wilayah Papua mana.

"Ke Papua nanti saya akan berangkat malam ini, berangkat," ujar Wiranto di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (21/8) sore. "Terserah pesawat membawa saya," lanjut Wiranto dalam kesempatan berbeda saat hendak masuk ke dalam mobilnya.

Baca Juga

Ia pun tak mengatakan akan didampingi siapa untuk berangkat ke Papua. Ia mengatakan, tujuannya ke Papua untuk mengobarkan rasa empati dan kedamaian. Wiranto mengajak masyarakat bersatu kembali sebagai bangsa Indonesia.

"Saya ke Papua juga mengobarkan rasa empati, ya rasa kedamaian, mengajak lagi ayo kita bersatu sebagaimana bangsa, yang rugi siapa sih kalau kita bertengkar, yang rugi kita kok," jelas Wiranto.

Apalagi, lanjut dia, kesalahpahaman yang memicu kericuhan di beberapa tempat di Papua sudah selesai. Sebab sejumlah pihak terkait sudah melontarkan permohonan maaf. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tidak mengobarkan emosi negatif.

"Sudah selesai masalahnya, ada kesalahpahaman sudah minta maaf tinggal diterima maafnya sampai ke masyarakat kita kembali bersatu sebagai bangsa," kata Wiranto.

Menurut dia, persaingan bukan antarwarga, bukan antarsuku Indonesia. Sebab, bangsa Indonesia sudah menyatu sejak 28 Oktober 1928, berikrar dan bersumpah setia yang harus dirawat hingga kini.

Untuk itu, Wiranto mengajak masyarakat bersatu dan tidak membuat berita hoaks atau kabar bohong. Apalagi berita bohong dan konten negatif itu disebarkan hingga viral di media sosial. "Saya ke sana juga bukan mengompori justru kami mencoba merangkul ayo sama-sama hidup dalam NKRI ini," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement