Selasa 20 Aug 2019 17:50 WIB

Sejumlah Ruas Jalan di Sorong Masih Ditutup

Aktivitas warga di Kota Sorong, Papua Barat belum pulih hingga Selasa sore.

Rep: Rizky Suryarandika, Muhammad Nursyamsyi/ Red: Reiny Dwinanda
Bangkai sepeda motor usai dibakar massa di parkiran Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Foto: Antara/Olha Mulalinda
Bangkai sepeda motor usai dibakar massa di parkiran Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Senin (19/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Sejumlah ruas jalan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, masih di tutup dan aktivitas warga tampak masih belum pulih hingga Selasa sore. Toko dan warung makan di seluruh kota Sorong tutup sehingga masyarakat kesulitan mencari bahan makanan mau pun makanan siap saji.

Pantauan Antara di jalan Alteri Kelurahan Malanu Selasa sore pukul 17.30 WIT masyarakat masih memblokade jalan dengan cara membakar ban. Jalan Arteri tersebut adalah salah satu jalan menuju Lembaga Pemasyarakatan kelas II Sorong serta perumahan kilometer 10 masuk.

Baca Juga

Blokade jalan tersebut membuat warga di kawasan Alteri tidak bisa keluar rumah untuk mencari bahan serta makanan siap saji. Iwan, warga komplek Alteri, menggunakan bahwa warga setempat sejam pukul 10.00 WIT sudah tidak bisa keluar rumah karena jalan di blokade.

"Kami mau pergi beli bahan makanan tidak bisa karena akses jalan ditutup. Bahkan warung makan dan toko tutup," ujarnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengkonfirmasi masih ada kegiatan masyarakat di Kota Sorong. Diperkirakan jumlah massa mencapai 500 orang. Saat ini, aparat keamanan tengah bernegosiasi dengan massa didampingi pemerintah dan tokoh setempat.

"Yang jelas apa yang jadi aspirasinya teman-teman mahasiswa di Sorong diterima, ditampung dan diserahkan ke pemerintah pusat. Situasi di Sorong boleh dikatakan cukup membaik, aktivitas kegiatan masyarakat mulai berjalan dengan seperti biasa," ujarnya pada wartawan di Mabes Polri, Selasa (20/8).

Polri juga memastikan kondisi bandara di Sorong dan Manokwari sudah dapat dioperasionalkan. Dengan begitu, aktivitas masyarakat yang akan menggunakan transportasi udara tak terganggu.

"Artinya, secara umum situasi Papua boleh dikatakan cukup kondusif," sebutnya.

Pihak kepolisian berusaha mempertahankan kondisi aman tersebut. Polri pun mendatangkan personel tambahan sebanyak 4 SSK dari Polda Sulawesi Utara, Polda Sulawesi Tenggara dan Polda Maluku guna menjaga keamanan di sana.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) memastikan penyaluran BBM di wilayah Manokwari, Sorong, dan Jayapura pada Selasa (20/8) pagi berangsur normal kembali setelah sehari sebelumnya sempat terhambat akibat aksi masyarakat di beberapa titik di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, di Jayapura menyampaikan, ketahanan stok di Terminal BBM Manokwari, Sorong, dan Jayapura dalam kondisi optimal sehingga penyaluran BBM ke masing-masing lembaga penyalur di tiga wilayah telah mulai normal kembali pada Selasa (20/8) pagi.

Brasto mengatakan, untuk menjaga ketersediaan stok BBM, Pertamina telah menyalurkan kembali BBM ke lembaga penyalur dan SPBU di wilayah Manokwari, Sorong, dan Jayapura setelah sempat terhambat kemarin.

"Penyaluran ke lembaga penyalur pagi ini berjalan dengan baik dengan adanya pengamanan dari petugas dan kerjasama yang baik dari masyarakat," ujar Brasto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (20/8).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement