REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan pembangunan perkampungan ala film Flintstones dan Jurassic Park di kawasan Museum Purbakala Sangiran, Kabupaten Sragen. Ia menganggap hal tersebut dapat menjadi salah satu bentuk pengembangan yang dapat menarik minat berkunjung wisatawan.
"Saya usul saja, agar menarik bagaimana kalau di sini dibuat taman purbakala yang ngepop, yang banyak orang suka. Kalau bicara kepurbakalaan yang ngepop, contohnya ya seperti Flintstones dan Jurassic Park," kata Ganjar saat menghadiri Rapat Pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo-Sangiran di Museum Purbakala Sangiran, Sragen, Senin.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu mengungkapkan bahwa Museum Purbakala Sangiran menjadi salah satu dari empat destinasi wisata di Jateng yang akan digarap serius oleh pemerintah pusat dan daerah guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Terkait dengan hal itu, Ganjar mengaku sudah berkali-kali dipanggil oleh Presiden Joko Widodo guna mengetahui pengembangan empat destinasi pariwisata unggulan di Jateng, yakni Candi Borobudur, Dataran Tinggi Dieng, Kepulauan Karimunjawa, dan Museum Purbakala Sangiran, yang diakuinya sampai sekarang pengembangannya belum optimal.
"Sangiran ini masuk dalam destinasi unggulan di Indonesia, namun mohon maaf, kalau hanya seperti ini, tidak akan cukup," ujarnya.
Menurut Ganjar, Museum Purbakala Sangiran selama ini hanya menarik bagi para peneliti dan arkeolog. Sementara itu, untuk aktivitas wisata, Sangiran masih sangat kurang terkenal dan tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan.
"Sangiran jangan hanya untuk peneliti, harus dikonsep dan dikembangkan agar semua wisatawan tertarik berkunjung ke sini. Kegiatan dan atraksi budaya memang penting disiapkan," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar menyebutkan di sekitar Museum Purbakala Sangiran sangat memungkinkan untuk dibuat wahana seperti Flintstones dan Jurassic Park. Tentunya, tidak perlu sama persis serta harus tetap mengedepankan kearifan lokal setempat.
Dengan adanya lokasi yang menarik, menurut Ganjar, maka anak-anak akan senang berkunjung ke lokasi yang ditambahi dengan aneka kegiatan berburu benda purbakala.
"Kalau itu ada, tentu orang akan tertarik datang ke sini. Selama ini, orang ke Sangiran kan hanya melihat kerangka saja, ya menurut saya kurang menarik, harus muncul ide-ide segar untuk pengembangan kawasan ini," ujarnya.
Rapat Pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo-Sangiran di Museum Purbakala Sangiran juga dihadiri Deputi Kemaritiman Agustina Murbaningsih, Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Rahman Hidayat, dan sejumlah pejabat kementerian lainnya.
Dalam kesempatan itu, Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Rahman Hidayat mengatakan bahwa Museum Purbakala Sangiran masuk dalam pengembangan Badan Otorita Pengembangan Kawasan Pariwisata Borobudur, namun kawasan situs purbakala dunia ini belum berkontribusi banyak bagi masyarakat.
"Harus ada percepatan-percepatan agar kawasan Sangiran semakin terkenal. Ide-ide segar memang dibutuhkan untuk mengelola kawasan ini," katanya.