REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kericuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8), sebagai reaksi pascapenangkapan mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Kericuhan tersebut terjadi sejak Senin pagi.
Berdasarkan informasi yang diterima Republika,co.id, Senin, terjadi aksi pemblokiran jalan di Kabupaten Manokwari. Pemblokiran dilakukan massa dengan menebang pohon, membakar ban dan pembakaran umbul-umbul merah putih oleh masyarakat asli Papua.
Adapun kronologi kejadian adalah sebagai berikut:
Sekitar pukul 05.30 waktu Indonesia timur (WIT) telah dilakukan pemalangan jalan dengan pembakaran ban dan penebangan pohon bertempat di depan Hotel Swissbell, Koramil 1801-01/Kota Jl. Yos Sudarso, Manokwari. Kemudian, Pukul 06.30 WIT telah dilakukan pemalangan jalan dan pembakaran ban di Perempatan Lampu Merah Sanggeng Jl. Yos Sudarso.
Pukul 07.00 WIT telah dilakukan pemalangan jalan dan pembakaran Umbul-umbul merah putih di jalan raya Jl. Yos Sudarso. Pukul 07.30 WIT telah dilakukan pemalangan dan akses lalu lintas macet total di Putaran Sahara Jl. Yos Sudarso.
Berdasarkan laporan warga setempat, saat ini situasi arus lalu lintas macet total disepanjang Jalan Yos Sudarso sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan aparat kepolisian guna menetralisir akses lalu lintas. Laporan juga menyebutkan perlu dilakukan pengamanan terhadap masing-masing perorangan dan keluarga karena sebagian besar pendatang setiap lewat di caci maki. Adapun akses lalu lintas saat ini seluruhnya melalui depan Kantor Pengadilan setempat.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 43 mahasiswa asal Papua yang sebelumnya diamankan petugas Polrestabes Surabaya, telah dipulangkan ke Asrama Mahasiswa di Jalan Kalasan, Surabaya, Ahad (18/8) dini hari. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengungkapkan, kesemua mahasiswa asal Papua tersebut dipulangkan seusai menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resmi Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.