Ahad 18 Aug 2019 19:10 WIB

Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Mulai Dibangun

Pembangunannya, kali pertama dilakukan di wilayah selatan (Purwakarta).

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah pengendara melintas di samping pengerjaan pembangunan Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah pengendara melintas di samping pengerjaan pembangunan Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero), mulai membangun jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan. Padahal, pembebasan lahan untuk infrastruktur ini belum rampung 100 persen. Akan tetapi, perusahaan BUMN ini mulai melakukan aksi untuk pembangunan jalan bebas hambatan ini.

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, mengatakan, saat ini pembangunan sudah dimulai, dari wilayah Sadang (Purwakarta) menuju Jakarta. Saat ini  progresnya baru lima persen.

"Benar, sudah ada action untuk pembangunan jalan tol baru ini " ujar Arryani, saat ditemui pada perayaan HUT RI ke-74 di Kawasan Waduk Jatiluhur, Ahad (18/8).

Pembangunannya, kali pertama dilakukan  di wilayah selatan (Purwakarta). Karena, pembebasan lahan di wilayah ini sudah selesai. Sedangkan, lahan yang berada di wilayah Jatiasih  Bekasi, sampai saat ini pembebasannya belum selesai 100 persen.

Akan tetapi, pihaknya memastikan jika tahapan pembebasan lahan ini akan segera selesai sesuai jadwal. Meskipun, salah satu kendala yang paling sulit dalam tahapan pembangunan jalan tol ini, yakni berada di tahapan pembebasan lahan.

Meski demikian, pihaknya sangat optimistis, jika tahapan pembebasan lahan tak akan ada kendala. Apalagi, merujuk pada undang-undang baru tahun 2012 lalu. Pembebasan lahan, bukan lagi persoalan yang cukup sulit.

Menurut Arryani, saat ini pembangunan infrastruktur pemerintah, lebih mendapat kepastian. Karena, proses pembebasan lahannya lebih mudah. Mengingat, saat ini pemerintah membeli lahan tersebut, dengan harga pasar. Sehingga, masyarakat tak dirugikan.

"Kalau ada apa-apa, tinggal proses di pengadilan. Maka persoalannya cepat selesai," ujarnya.

Terkait dengan pembangunan jalan layang Jakarta-Cikampek, Arryani, memastikan infrastruktur yang panjangnya 38 kilometer itu, pembangunannya sudah mencapai 94 persen. Saat ini, 2.600 boks girder telah dibangun untuk menopang jalan layang terpanjang di Indonesia tersebut.

"Yang tersisa, mungkin hanya lima unit boks girder lagi, yang akan dibangun di Cikunir," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement