REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek menyatakan, terdapat 11 titik rawan genangan air di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Kesebelas titik tersebut, berada di area proyek yang saat ini sedang dihentikan sementara.
General manager (GM) Jasa Marga Japek, Raddy R Lukman mengatakan, area rawan banjir tersebut tersebar mulai dari simpang susun Cikunir, KM 14 yang bersebelahan dengan Kali Bekasi hingga Gerbang Tol Cikarang Utama.
"Kita sudah petakan dan ada 11 titik rawan genangan air. Semuanya kita antisipasi berkenaan dengan musim arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru)," kata Raddy kepada wartawan di Kantor Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Jumat (21/12).
Antisipasi itu salah satunya menempatkan pompa yang berfungsi menyedot air ketika terjadi genangan. Yakni pompa diesel sebanyak dua unit, pompa submersible satu unit, dan pompa portable empat unit. Ketujuh pompa tersebut diklaim rata-rata bisa menyedot air antara satu hingga enam meter kubik per menit.
Selain menyediakan pompa penyedot portable, Raddy mengatakan, pihaknya secara rutin tetap membersihkan segala macam sampa yang memenuhi saluran agar aliran air tetap lancar. Tedapat dua area pekerjaan rutin yang terus dilanjutkan. Yakni di KM 02+000 sampai dengan KM 46+000 serta di KM 46+000 sampai dengan 73+800.
Jasa Marga, lanjut Raddy, pun telah membentuk tim siaga yang bertugas memantau dan mengantisipasi di 11 titik rawan banjir itu. "Mereka siap turun ke lapangan untuk mengatasi ancaman dan gangguan jika terjadi hujan lebat disertai banjir," tuturnya. Raddy.
Untuk diketahui, puncak arus mudik Natal terjadi pada Sabtu (22/12). Jumlah kendaraan yang akan masuk ke Tol Jakarta Cikampek untuk menuju berbagai kawasan di Pulau Jawa diprediksi mencapai 85 ribu kendaraan. Adapun puncak arus balik Natal jatuh pada Selasa (25/12).
Sementara itu, pucak arus mudik jelang Tahun Baru diprediksi terjadi pada Sabtu (29/12) dimana jumlah kendaraan yang melintas di Tol Japek bisa mencapai 88 ribu. Sedangkan, untuk arus balik Tahu Baru jatuh pada Selasa (1/1) dengan jumlah kendaraan yang ditaksir mencapai 95 ribu.