Ahad 18 Aug 2019 16:40 WIB

Penyerangan Polsek Wonokromo tak Ganggu Pelayanan

Polda Jawa Timur menyatakan kasus penyerangan diusut oleh Densus 88.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penyerangan Mapolsek Wonokromo yang diduga dilakukan pelaku berinisial IM tidak sampai mengganggu pelayanan publik di wilayah setempat. Kendati demikian, penjagaan di Surabaya, utamanya di wilayah Polsek Wonokromo lebih ditingkatkan daripada sebelumnya.

"Pelayanan tetap berjalan seperti biasa, tidak ada yang berubah. Karena tugas polisi yang hakiki adalah memberi pelayanan kepada publik. Pelayanan ini tidak akan berhenti oleh karena teror saja. Walaupun memang ada penjagaan yang lebih ketat," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di Surabaya, Ahad (18/8).

Baca Juga

Barung mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, terduga pelaku melaksanakan aksi tersebut dengan mengaplukasikan apa yang dipelajarinya dari media sosial. Kendati demikian, Barung enggan menjelaskan lebih lanjut karena kasus dimaksud saat ini tengah ditangani Densus 88.

"Sementara, itu mengaplikasikan apa yang dipelajari di Medsos dengan mengamaliahkannya. Itu nanti porsi Densus 88 ya. Kuat dugaan ke arah sana," ujar Barung.

Pada Sabtu (17/8) sore sekira pukul 17.00 WIB, seorang pria tak dikenal menyerang anggota Polsek Wonokromo dengan berpura-pura melapor ke bagian SPKT.  Namun, tiba-tiba pelaku menyerang menggunakan celurit hingga mengakibatkan seorang anggota polisi terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Terduga pelaku bernama IM, tak lama setelah kejadian, langsung bisa dilumpuhkan. Polisi juga telah menjemput keluarga pelaku penyerangan terhadap anggota Polsek Wonokromo Ajun Inspektur Satu Agus Sumartono berinisial IM, di wilayah Sidosermo Surabaya, Sabtu (17/8) malam. Istri dan tiga anak pelaku diminta ikut polisi, dan petugas juga menggeledah indekos serta mengamankan laptop, kertas, dan ponsel.

Polri menyebutkan adanya dugaan keterlibatan terduga teroris dalam insiden penyerangan di Markas Kepolisian Sektor Wonokromo, Jawa Timur. Detasemen Khusus 88 Antiteror pun diturunkan bersama kepolisian setempat, untuk melakukan penyelidikan lebih dalam, terkait kasus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement