Sabtu 17 Aug 2019 23:43 WIB

Pesan Nyak Sandang pada HUT ke-74 RI

Nyak Sandang adalah salah satu penyumbag pesawat pertama Republik Indonesia.

Salah seorang donatur pembelian pesawat pertama Indonesia RI 001, Nyak Sandang (91) melambaikan tangan saat tiba kembali di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Jumat (6/4).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Salah seorang donatur pembelian pesawat pertama Indonesia RI 001, Nyak Sandang (91) melambaikan tangan saat tiba kembali di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Jumat (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Salah seorang penyumbang pesawat pertama Republik Indonesia (RI-001), Nyak Sandang mengingatkan generasi sekarang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang susah payah diraih para pejuang. Nyak Sandang kini tinggal di Gampong (Desa) Lhuet, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya.

"Semoga kemerdekaan ini bisa dijaga, diteruskan, dan diisi dengan baik," ucapnya singkat, Sabtu (17/8).

Di usia yang sudah lebih 90 tahun, Nyak Sandang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Ia dan istrinya, Fatimah sudah dalam kondisi sakit-sakitan.

"Ya Allah, berikan kemerdekaan ini terus berlanjut. Dan terima kasih kepada ACT, karena selama ini telah mendampingi saya," ucap Nyak Sandang.

Pesawat yang dibeli dari hasil sumbangan masyarakat di Aceh tersebut, kemudian diberi nama Dakota RI-001 Seulawah. Transportasi udara pertama milik Indonesia digunakan oleh Presiden Soekarno di era perjuangan Indonesia.

Nyak Sandang yang kala itu berusia 23 tahun bersama orang tuanya menjual sepetak tanah, dan emas guna mendukung pembelian pesawat tersebut. Pesawat ini pulalah yang menjadi cikal bakal lahirnya maskapai pelat merah Garuda Indonesia. Pada 2018, Nyak Sandang diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk hadir ke Istana Merdeka di Jakarta, sebagai bentuk apresiasi atas kedermawanannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement