Jumat 16 Aug 2019 10:10 WIB

KPK Ajak Masyarakat Ikut Kawal Seleksi Capim KPK

KPK ajak masyarakat mengawal seleksi capim agar KPK lebih baik melawan korupsi

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Esthi Maharani
Gedung KPK
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendukung berjalannya proses seleksi calon pimpinan KPK yang dilakukan Pansel KPK. Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, pihaknya juga mengajak masyarakat mengawal proses tersebut agar ke depan KPK bisa lebih baik dalam melawan korupsi.

"Masyarakat dapat memberikan Informasi mengenai calon pimpinan KPK melalui Tim Pansel, call center KPK di 198 dan email: [email protected] (subyek: CAPIM)," ujar Febri dalam pesan singkatnya, Jumat (16/8).

Selain Informasi dari masyarakat, sambung Febri, KPK juga mendukung informasi yang berfokus pada integritas para calon, kepatuhan membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, sikap calon pimpinan terhadap gratifikasi, dan dugaan keterlibatan dalam perkara korupsi atau pidana lain atau perbuatan tercela lainnya.

Diketahui, panitia seleksi calon pimpinan komisi pemberantasan korupsi (Pansel Capim KPK) akan mengumumkan hasil profile assessment (PA) pada Jumat (23/8) pekan depan. Pengumuman tersebut dilakukan setelah vendor yang melaksanakan PA menyerahkan hasilnya kepada Pansel tanggal Kamis (22/8). 

"Diharapkan sekitar 20an capim yang bakal lolos," kata Anggota Pansel Capim KPK, Hendardi.

Usai pengumuman, lanjut Hendardi, rencananya akan dilalukan pemeriksaan kesehatan pada Senin (26/8). Kemudian pada Selasa (27/8) sampai Jumat (30/8) akan dilakukan  tahap wawancara dan uji publik.

"Selesai tahapan akhir tersebut diharapkan keluar 10 nama Capim terbaik yang akan diserahkan kepada Presiden RI pada awal September," terang Hendardi.

Selanjutnya, hasil tersebut  akan dikirim Pemerintah ke DPR untuk dilakukan fit & propper test oleh DPR untuk memilih 5 orang Pimpinan KPK yang baru. Menurut Hendardi, Pansel Capim KPK akan mengadakan rapat mengenai materi dan mekanisme kesehatan  serta wawancara dan uji publik pada Jumat (16/8) hari ini.

"Jadwal ini masih tentative. Bisa berubah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement