Kamis 15 Aug 2019 13:39 WIB

Pembunuhan Satu Keluarga di Serang Diduga Bermotif Dendam

Informasi meyebutkan bahwa sebelum dibunuh, keluarga tersebut mendapatkan teror.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Pembunuhan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pembunuhan satu keluarga di Kampung Gegeneng, Kabupaten Serang, Banten diduga kuat bermotif dendam. Dugaan ini didapat usai pemeriksaan para saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang digelar oleh Polres Serang Kota, Polda Banten dan tim DVI Mabes Polri.

Dari keterangan para saksi, didapati informasi bahwa sebelum dibunuh, keluarga tersebut mendapatkan teror. Namun, kebenaran informasi ini masih akan didalami oleh petugas kepolisian.

Baca Juga

"Memang dapat kita simpulkan pembantaian ini serius dan ada motif dendam dibelakangnya. Itu dapat saya nilai dari hasil otopsi," kata Kasatreskrim Polres Serang Kota, AKP Ivan Adhitira, Kamis (15/8).

Sembilan orang saksi, telah diperika oleh Polres Serang Kota dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang menewaskan Rustiadi (33) dan putranya berinisial A (4). Beruntung satu orang bisa diselamatkan, yaitu Istri Rustandi, Siti Sa'diyah (24), meski mendapat tiga tusukan di bagian punggung dan luka sobek di pipi.

Berdasarkan hasil otopsi, dari lima tulang rusuk bagian kiri milik Rustiandi, empat di antaranya hancur. Sedangkan kepala anaknya, A (4), mengalami retak, terdapat pendarahan di otak, dan posisi kepalanya bergeser.

"Itu memang cukup sadis karena berdasarkan hasil analisa forensik, itu hasil benda tumpul cukup keras sehingga mengakibatkan retaknya tulang tengkorak kepala anak tersebut," jelasnya.

Kasus pembunuhan ini terjadi pada Selasa (13/8), yang menurut keterangan saksi dilakukan oleh  dua orang bertopeng hitam. Kejadian nahas itu diperkirakan terjadi pada Selasa dini hari (13/8), sekitar pukul 02.00 WIB. Berbagai dugaan motif pembunuhan muncul, mulai dari dendam hingga persaingan tukang bangunan, karena Rustiadi merupakan kuli bangunan di kampungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement