Rabu 14 Aug 2019 21:57 WIB

LIPI Luncurkan Film Dokumenter Hasil Ekspedisi Nusa Manggala

Film hasil ekspedisi Nusa Manggala LIPI tersebut bertajuk Kisah 8 Pulau Terluar.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Republika/Teguh Firmansyah
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)  menyuguhkan hasil ekspedisi Nusa Manggala tentang pulau-pulau terluar Indonesia dalam bentuk film dokumenter berjudul Kisah 8 Pulau Terluar. Pulau-pulau tersebut adalah pulau Yiew, pulau Buddha, pulau Fani, pulau Brass dan pulau Fanildo. Juga pulau Liki, pulau Bepondi dan pulau Meossu serta satu gugusan kepulauan Ayau di kawasan Raja Ampat, Papua.

Pulau-pulau itu dipilih karena merupakan kawasan perbatasan laut Indonesia. Ekspedisi Nusa Manggala sendiri berlangsung selama tiga bulan dari Oktober sampai Desember 2018.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Zainal Arifin menjelaskan, ekspedisi Nusa Manggala adalah kegiatan penelitian untuk menggali data dan informasi sumber daya alam hayati dan non-hayati di kawasan pesisir pulau-pulau kecil terluar di Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi pandangan, konsep pengelolaan dan best practices pengelolaan sumber daya pesisir di pulau-pulau kecil terluar untuk memberikan rekomendasi pengelolaan pulau-pulau terluar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta karakteristik sumber daya alamnya,” terang Zainal dalam rilis yang diterima Republika.co.id pada Rabu (14/8).

Selama kurang lebih 60 hari sekitar 55 peneliti Indonesia dari bidang ekologi, daya dukung lingkungan, sosial kemanusiaan serta geomorfologi turut andil dalam ekspedisi yang menjelajah lebih dari 6000 km perjalanan itu.

“Di kepulauan Mapia tepatnya di pulau Brass-Fanildo terdapat salah satu atol yang terbesar di Indonesia dengan luasan area lebih dari 3000 hektare,” jelas Koordinator Ekspedisi Nusa Manggala Dirhamsyah yang juga peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.

Dirhamsyah menjelaskan atol tersebut menjadi habitat unik bagi beragam biota laut seperti karang hias Lobophyllia, Physogyra, dan Cynarina lacrimalis.

“Bahkan semua jenis kerang kima yang ada di Indonesia yang berjumlah tujuh jenis dapat ditemukan di kepulauan ini ditambah catatan sebaran baru kehadiran jenis di Indonesia yaitu Tridacna noae,” ujar Dirhamsyah.

Ia menerangkan keluaran dari Ekspedisi Nusa Manggala adalah daftar isu strategis terkait pengelolaan sumber daya pesisir di pulau-pulau kecil terluar yang tertuang dalam naskah kebijakan. “Selain itu juga output dari penelitian juga berupa film dan buku mengenai kegiatan tersebut kepada pembuat kebijakan dan masyarakat,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement