Rabu 14 Aug 2019 17:56 WIB

Abu Vulkanis Gunung Tangkuban Parahu Menyebar ke Kebun Teh

Seluas 60 hektare perkebunan teh di Bandung Barat tertutup abu Tangkuban Parahu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Perahu, Sabtu (3/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Perahu, Sabtu (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PARONGPONG -- Abu vulkanis dari erupsi Kawah Gunung Tangkuban Parahu yang masih berlangsung terbawa angin menyebar ke perkebunan teh milik  PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Sukawana di Desa Karyawangi, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (14/8). Abu tersebut menempel pada daun-daun teh. 

Mandor Besar PTPN VIII Sukawana, Saepuloh mengatakan, area perkebunan yang terkena abu vulkanik seluas 60 hektare dari total hektare yang dikelola 260 hektare. Dampak yang dirasakan yaitu aktivitas produksi menjadi bertambah karena harus membersihkan abu sebelum dan sesudah panen.

Baca Juga

"Kami lakukan penyemprotan dengan air sebelum dipanen dan pencucian setelah dipanen. Debunya nempel," ujarnya, Rabu (14/8). Menurutnya, jika daun teh dibiarkan tidak dicuci maka berdampak pasa aroma teh.

"Dampaknya sama aroma teh. Soalnya belerang," katanya. Dirinya mengatakan sejauh ini produksi Sukawana hanya sampai pencucian saja. Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir.

Saat ini, ia mengungkapkan PTPN VIII Sukawana menghentikan produkai sementara dan dialihkan ke wilayah Ciater, Subang. Dia menambahkan dampak lainnya adalah kesehatan masyarakat akibat abu mulai terasa.

"Masyarakat ada yang terkena iritasi mata, kulit gatal sama batuk," ungkapnya. Pihaknya menyarankan kepada warga sekitar untuk memakai masker. Menurut dia, pemukiman dan perkebunan teh berada di belakang Gunung Tangkuban Perahu. 

Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada Jumat (26/7) kemudian sempat menurun. Namun, kembali erupsi pada Kamis (1/8) dan terus menerus terjadi hingga saat sekarang. 

Aktivitas tremor masih berlangsung dengan amplitudo 45 milimeter, dengan intensitas tebal dan ketinggian 200 meter dari dasar kawah. Statusnya masih level II waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement