Rabu 14 Aug 2019 18:35 WIB

Kebakaran di Ciremai Hanguskan 343 Hektare Edelweis

Lahan terbakar merupakan habitat edelweis di ketinggian 2.600 -3.078 MDPL.

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
Kebakaran di Gunung Ciremai Hanguskan 343 Hektare Lebih
Kebakaran di Gunung Ciremai Hanguskan 343 Hektare Lebih

KUNINGAN, AYOBANDUNG.COM--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, menyatakan kebakaran yang terjadi di puncak Gunung Ciremai menghanguskan sekitar 343 hektare habitat edelweis.

Luas lahan yang terbakar di perkirakan kurang lebih 343 hektare, kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di Kuningan, seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/8/2019).

AYO BACA : Satu Titik Api di Gunung Ciremai Belum Padam

Agus mengatakan lahan yang terbakar merupakan habitat edelweis yang berada pada ketinggian 2.600 sampai 3.078 MDPL.

Kebakaran tersebut lanjut Agus diketahui pada Minggu (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB di mana titik api terpantau dari Blok Gua Walet.

AYO BACA : Ciremai Terbakar, 5 Pendaki Masih Belum Turun

Kepulan asap mulai terlihat pada hari Rabu (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB dari wilayah Argalingga Kabupaten Majalengka, ujarnya.

Namun pada Selasa (13/8), Agus memastikan bahwa api maupun kepulan asap sudah tidak terlihat lagi dan sudah padam.

Tim Damkarhutla lanjut Agus, mulai pukul 06.00 WIB sampai 15.00 WIB melakukan mop up atau kegiatan mencari dan memadamkan sisa api sekecil apapun dan pembersihan area dil okasi kebakaran kawasan hutan Gunung Ciremai.

Kami sudah telusuri semua kawasan yang terbakar dan hasilnya tidak ditemukan titik api atau kepulan asap, ujarnya.

Dengan sudah padamnya kebakaran, maka semua personel lapangan tim Damkarhutla Kabupaten Kuningan ditarik mundur ke Posko Palutungan.

AYO BACA : 219 Petugas Bantu Padamkan Kebakaran Gunung Ciremai

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement