REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Darat (AD) memastikan tarunanya, Enzo Zenz Allie, akan tetap melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil). Keputusan itu diambil setelah dilakukannya penilaian indeks moderasi bernegara terhadap taruna keturunan Prancis tersebut.
"Kesimpulannya, Enzo dilihat dari indeks moderasi bernegara itu ternyata kalau dikonversi jadi persentase itu 84 persen atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimal tujuh," ujar Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa di Markas Besar TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Andika mengatakan, hasil itu menunjukkan indeks moderasi beragama Enzo cukup baik itu. Untuk itu, TNI AD memutuskan untuk mempertahankannya sebagai taruna Akmil.
Penilaian itu dilakukan tidak hanya terhadap Enzo saja, tetapi juga terhadap beberapa taruna lainnya. "Oleh karena itu, angkatan darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo dan semua taruna akmil yang kami terima beberapa waktu lalu sebanyak 364," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi mengatakan, pihaknya tengah mendalami informasi yang menyebutkan Enzo merupakan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sisriadi menyebutkan, tanpa adanya isu tersebut, TNI sudah dan terus melakukan penelusuran mental dan ideologi seluruh peserta didik selama mengikuti pendidikan di Akmil.
"Kami TNI sudah mendalami khusus yang ini, khusus masalah ini," ujar Sisriadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (7/8).
Dia mengatakan, dalam melakukan perekrutan dan proses mengikuti pendidikan di Akmil, TNI melakukan penelusuran mental dan ideologi. Ketentuan ini berlaku terhadap seluruh peserta didik, bukan hanya Enzo.