Senin 12 Aug 2019 14:33 WIB

Polisi Buru Pelaku Begal Payudara di Bintaro

Polisi pun sedang memburu satu orang terduga pelaku kasus tersebut.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pelecehan seksual dengan cara meremas payudara seorang perempuan pengendara motor di putaran (u-turn) Bintaro Sektor IX, Tangerang Selatan viral di media sosial. Polisi pun sedang memburu satu orang terduga pelaku kasus tersebut.

Kasar Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharam Wibisono mengatakan, pihaknya telah mendatangi rumah terduga pelaku hingga ke tempat tongkrongannya. Namun, Wibisono menyebut, polisi belum mendapatkan keberadaan terduga pelaku.

"Kita masih memaksimalkan untuk pencarian. Kita kemarin sudah ke beberapa tempat, salah satunya rumahnya. Kemudian (pencarian juga dilakukan) di tempat tongkrongan dan tikungan itu," kata Wibisono saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/8).

Wibisono menyebut, terduga pelaku itu diduga langsung melarikan diri usai mengetahui peristiwa pelecehan seksual tersebut viral di media sosial. Sebab, kata dia, terduga pelaku tidak diketahui keberadaannya di rumah maupun tempat nongkrongnya.

Dari keterangan keluarga terduga pelaku, sambung dia, laki-laki itu sudah putus sekolah sejak kelas 3 SD. Menurut keluarganya, kelakuan terduga pelaku memang sulit diatur dan tidak memiliki gangguan mental.

"Pelaku ini kan memang buta baca huruf dan tulis, sejak kelas 3 SD informasi dari keluarga sudah putus sekolah dan memang kelakuannya sulit diatur sama keluarga," ungkap Wibisono.

Wibisono menambahkan, terduga pelaku sehari-hari bekerja sebagai pak ogah atau tukang parkir pengarah lalu lintas di sekitar lokasi kejadian. Ia menuturkan, di sekitar lokasi kejadian tidak terdapat kamera CCTV. Sehingga polisi tidaj dapat memeriksa rekaman CCTV.

"Enggak ada (rekaman CCTV) karena sejauh ini tidak ada (CCTV). (Lokasi pelecehan seksual) itu pas tikungan. Semoga ada titik terang," ungkap Wibisono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement