Kamis 08 Aug 2019 23:41 WIB

Mega: Toleransi dan Demokrasi tak Terpisahkan

Mega instruksikan kader tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani (kedua kanan) dan Politikus PDI Perjuangan Prananda Prabowo (kedua kiri) berjalan memasuki ruangan Pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani (kedua kanan) dan Politikus PDI Perjuangan Prananda Prabowo (kedua kiri) berjalan memasuki ruangan Pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menekankan kepada seluruh kader partai untuk meresapi pernyataan Bung Karno. Terutama, pernyataan bahwa toleransi dan demokrasi adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam berpolitik.

"Resapi kata-kata Bung Karno, toleransi dan demokrasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berpolitik," kata Megawati dalam pidato sambutan pembukaan Kongres V PDIP yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla serta Wapres terpilih Ma'ruf Amin, di Denpasar, Bali, Kamis (8/8).

Baca Juga

Dia mengatakan pada 1954 atau satu tahun menjelang pemilu pertama 1955, Bung Karno telah mengamanatkan agar pemilu jangan dijadikan arena pertempuran politik. Bung Karno kala itu, menurut Mega, sudah melihat adanya gejala-gejala akan karamnya semangat toleransi.

"Tidak kah orang sadar tanpa toleransi, demokrasi akan karam," ujar Megawati.

Dia mengatakan pada abad modern saat ini, ada negara yang mengalami perang saudara selama satu abad, sejak abad ke-20, dan belum juga menemukan solusi. Karena itu, Megawati meminta kader partai agar menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan dalam berpolitik.

Dia mengingatkan pada tahun depan Indonesia sudah memasuki kembali agenda pemilu, yakni pemilihan kepala daerah serentak. Mega menginstruksikan seluruh kader agar tidak menghalalkan segara cara untuk meraih kemenangan.

"Kader banteng tidak boleh prinsip asal menang dan propaganda teror. Strategi seperti itu jelas membahayakan keutuhan bangsa dan berujung derita bagi rakyat," kata Megawati pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement