Jumat 09 Aug 2019 06:19 WIB

Anies: Biasakan Naik Angkutan Umum

MRT dan Transjakarta siap menerima limpahan penumpang agibat ganjil genap.

Rep: Amri Amrullah/Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan usai meresmikan GOR Rorotan, Jakarta Utara, Senin (29/7).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan usai meresmikan GOR Rorotan, Jakarta Utara, Senin (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang terkena dampak perluasan ganjil-genap mulai membiasakan diri menggunakan transportasi umum. Anies menegaskan, perluasan ganjil-genap memang bagian dari Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019.

"Sekarang saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar gunakan kendaraan umum," kata Anies dalam kesempatan menghadiri acara Kadin DKI Jakarta, Kamis (8/8).

Selain itu, Anies juga mengimbau kepada warga Jakarta untuk memulai menggunakan kendaraan berbasis tenaga listrik atau mobil listrik. Apalagi, jika perpresnya sudah ditandatangani Presiden. Karena itu, dia menyebut, ganjil-genap tidak berlaku jika ada pengendara menggunakan kendaraan berbasis listrik.

Selain imbauan kepada penumpang soal kendaraan berbasis listrik, Anies juga meminta kepada para pengusaha ikut mengembangkan penggunaan mobil listrik. "Saya berharap juga pada dunia perbankan untuk menyiapkan mekanisme pembiayaan agar masyarakat bisa membeli kendaraan berbasis listrik dengan harga yang terjangkau," ujar dia menambahkan.

Dengan demikian, ia menilai tidak hanya pengemudinya yang membawa kendaraan listrik, tapi juga para pelaku dunia usaha menyiapkan ekosistem operasional kendaraan listriknya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan perluasan 16 area ganjil-genap melengkapi sembilan area yang telah diterapkan dalam sistem sebelumnya. Perluasan 16 area ganjil-genap akan berlaku pada 9 September dengan masa sosialisasi pada 7 Agustus-8 September 2019.

Ada empat koridor tambahan perluasan ganjil-genap itu. Pada koridor satu, yang semula hanya Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin-Jalan Merdeka Barat, akan diperpanjang di sisi utara hingga Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk sampai Kota. Di sisi selatan, akan diperpanjang dari Jalan Sisingamangaraja-Jalan Panglima Polim-Jalan Fatmawati sampai dengan simpang Jalan TB Simatupang.

Selanjutnya, ada koridor tambahan, yaitu koridor dua, mulai Jalan Suryo Pranoto-Jalan Balikpapan-Jalan Kiai Caringin sampai dengan Jalan Tomang Raya akan bertemu di simpang Jalan S Parman simpang Tomang.

Kemudian, di koridor tiga, dari simpang Jalan Pramuka-Jalan Jenderal Ahmad Yani mengarah ke simpang Jalan Salemba Matraman. Lalu koridor empat untuk tambahan perluasannya, mulai dari Jalan Salemba Raya-Jalan Kramat Raya-Jalan Senen Raya hingga ke Jalan Gunung Sahari di ujung simpang Jalan RE Martadinata.

Sementara itu, PT Mass Rapid Transit (MRT) memantau peluang kenaikan penumpang dengan diresmikannya aturan baru perluasan ganjil-genap di Ibu Kota. Sekretaris Perusahaan PT MRT Muhamad Kamaludin mengatakan pihaknya mendukung penuh kebijakan perluasan ruas jalan ganjil-genap di Jakarta.

"Kami memantau dengan intensif pergerakan angka jumlah warga yang memilih untuk beralih ke layanan MRT Jakarta. Kami akan memberikan update lebih lanjut pascasosialisasi perluasan ganjil-genap ini," kata Kamaludin kepada Republika, Kamis.

Ia menyampaikan, kapasitas MRT Jakarta masih sangat mencukupi jika terjadi kenaikan penumpang yang signfikan seusai kebijakan baru perluasan ganjil-genap dilaksanakan. Untuk saat ini, rata-rata jumlah penumpang secara bulanan mencapai 94 ribu orang.

"Pelayanan penjualan tiket, bantuan, dan panduan layanan melalui gerbang pembayaran penumpang akan kami jaga sebaik-baiknya untuk memastikan kelancaran proses masuk dan keluarnya penumpang," ujar dia.

PT Transjakarta juga bersiap mendapatkan limpahan penumpang akibat dari perluasan ganjil-genap tersebut. Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono optimistis kebijakan baru ganjil-genap bakal mengubah kebiasaan masyarakat untuk mulai meninggalkan transportasi pribadi, khususnya mobil.

"Kebijakan ini positif. Sebuah disinsentif untuk naik kendaraan pribadi, dan insentif beralih ke angkutan umum," kata Agung kepada Republika, Kamis (8/8).

Agung mengakui akan adanya kenaikan penumpang Transjakarta karena sebagian pemberlakuan ganjil-genap berada di trayek Transjakarta. Hanya saja, ia belum bisa memprediksi persentase kenaikannya.

"Pastinya ada kenaikan. Meski belum dihitung, pengalaman ganjil-genap tahun lalu saat Asian Games menaikkan jumlah penumpang dan menambah kelancaran kendaraan Transjakarta antara 7 persen hingga 25 persen," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement