REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih menggodok grand design manajemen talenta. KSP dan Bappenas hanya ditugaskan untuk menyusun strategi dan grand design, sementara pengelolaan lembaga manajemen talenta bergantung pada keputusan presiden.
"Kami mendapatkan tugas, KSP dan Bappenas. Dua lembaga ini sekarang sedang menkaji grand design untuk manajemen talenta makro nasional," kata Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Yanuar Nugroho usai diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertema "Menimbang Talenta ASN: Siapkah Hadapi Era Digital" di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Kamis (8/8).
Yang jelas, kata dia, lembaga manajemen talenta bertugas memfasilitasi, mengidentifikasi, serta memberikan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta. Ia menyebutkan ada lima bidang dalam pengembangan talenta, yakni olahraga, seni dan budaya, riset teknologi, industri, dan aparatur sipil negara (ASN).
"Jadi, lima hal ini yang setidaknya akan menjadi fokus awal dahulu, 'kan fokusnya banyak. Gampangnya begini, ada Zohri, ada Eko Supriyanto. Akan tetapi, Jokowi enggak mau cuma ada satu Zohri. Kita butuh lebih banyak Zohri," katanya.
Dalam menyiapkan strategi, kata dia, KSP dan Bappenas dibantu kementerian sesuai dengan bidang, misalnya ASN dengan Kemenpan RB, untuk riset dengan Kemenristek Dikti. "Kami tidak mengurusi lembaganya, kami membuat strateginya. Kalau lembaga hak Presiden. Beliau yang akan menentukan lembaganya akan seperti apa. Kami dari KSP dan Bappenas ajukan usulan mengenai strategi manajemen talenta," katanya.
Yanuar mengatakan bahwa global talent competitiveness index Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain sehingga manajemen talenta perlu dilakukan. "Itu mengapa Presiden mengatakan mau mendirikan atau mendorong lahirnya lembaga manajemen talenta. Akan tetapi, yang jelas adalah kita butuh strategi manajemen talenta," katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Jokowi menyebutkan pihaknya akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada periode kedua pemerintahannya. Karena itu, Jokowi akan membangun lembaga manajemen talenta Indonesia. Selain itu, juga akan meningkatkan kualitas pendidikan.