Kamis 08 Aug 2019 05:19 WIB

Catatan Gempa Megathrust di Jakarta

Gempa dahsyat (megathrust) pernah mengguncang DKI Jakarta.

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
LIPKHAS GEMPA: Catatan Gempa Megathrust di Jakarta
LIPKHAS GEMPA: Catatan Gempa Megathrust di Jakarta

JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Gempa dahsyat (megathrust) pernah mengguncang DKI Jakarta, yang dulunya bernama Batavia pada masa penjajahan Belanda. Catatan sejarah itu kemudian dikaitkan dengan temuan ahli geodesi Australia, Achraff Koulali pada 2016.

Penelitian yang dipublikasikan jurnal internasional Elsevier ini memperkirakan ada retakan bumi di bawah kota Jakarta sebagai perpanjangan sesar Baribis di sisi barat. Adapun sesar Baribis membentang dari timur hingga barat Pulau Jawa.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengaku skeptis dengan anggapan yang menyebut bahwa bentangan sesar Baribis ada di bawah Jakarta. Pasalnya, BMKG belum pernah menemukan aktivitas kegempaan di wilayah ini, sekalipun dengan kekuatan kecil.

AYO BACA : LIPKHAS GEMPA: Rumah Tahan Gempa, Sebuah Upaya Mitigasi Bencana

“Skeptis artinya tidak menolak tapi belum bisa menerima. Diperlukan penelitian yang lebih jauh,” katanya kepada ayobekasi.net, Rabu (7/8/2019).

Gempa yang dulu pernah terjadi di Jakarta belum tentu disebabkan oleh sesar Baribis. Kuat dugaan, gempa tersebut masih bersumber di dekat wilayah Selat Sunda dan Samudera Hindia, sama seperti gempa magnitude 6,9 yang pekan lalu terjadi di Banten.

“Kemarin saja magnitude 6,9 pusat di Banten, tapi Jakarta terasa cukup kencang kan? Tahun lalu Januari 2018, magnitude 6,1 pusatnya juga di sana terasa lebih kencang juga di Jakarta. Jadi, bisa jadi gempa yang dulu itu sumbernya dari sana (Samudera Hindia) juga,” ujar Daryono.

AYO BACA : LIPKHAS GEMPA: Bentangan Sesar Baribis Menuju Jakarta Masih Diteliti

Berikut sejarah gempa besar yang pernah terjadi di Jakarta, berdasarkan sumber BMKG:

1. 5 Januari 1699 : Batavia diguncang gempa yang menyebabkan 28 orang tewas dan 49 bangunan rumah tembok rusak berat.

2. 22 Januari 1780 : Gempa Batavia merobohkan banyak bangunan termasuk Observatorium Mohr yang didirikan 1765.

3. 10 Oktober 1834 : Batavia, Karawang, Bogor, dan Priangan dilanda gempa menyebabkan sejumlah rumah dan bangunan kuat rusak. 

AYO BACA : LIPKHAS GEMPA: Trauma Terhadap Gempa Jadi Pemicu Pemahaman Mitigasi Bencana

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement