REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar Kongres V pada 8 hingga 10 Agustus nanti di Bali. Salah satu yang akan dibahas dalam kegiatan tersebut adalah pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2020 nanti.
"Makanya, PDI Perjuangan akan siap dalam Pilkada 2020 dengan target meraih kemenangan di 60 persen," kata Ketua DPP PDIP bidang organisasi Djarot Saiful Hidayat, Rabu (7/8) dalam konferensi pers sebelum memulai Kongres V di Bali.
Menurut Djarot, diperlukan persiapan khusus untuk memenangkan Pilkada 2020 nanti. Persiapan itu akan dibicarakan dalam Kongres yang merupakan puncak konsolidasi partai.
Mantan wagub DKI itu mengatakan, target pemenangan Pilkada akan digodok oleh Komisi IV yang menangani tentang Pemilu. Hasil itu akan dibacakan usai perhelatan Kongres partai. Persiapan perlu dilakukan mengingat pilkada 2020 dilakukan serentak di 270 Kabupaten/Kota.
Pada saat yang sama, Djarot mengatakan, Komisi V Kongres juga akan membahas terkait tata kelola partai agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Hal itu dilakukan sebagai langkah regenerasi menyeluruh mengingat 70 persen DPT 2024 merupakan pemilih muda.
"Karena itu partai harus beradaptasi menjadi partai modern yang memberikan konten untuk anak muda kita tentang arah perjuangan bangsa ini," katanya.
Sementara, lanjut Djarot, Komisi I akan membahas tentang ideologi dan Trisakti. Sedangkan komisi II, akan mendiskusikan seputar politik dan legislasi baik itu legislasi untuk anggaran, pengawasan, maupun kebijakan agar semuanya segaris dengan ideologi partai.
Adapun omisi III membahas tentang kebudayaan yang memang sengaja diangkat secara khusus dalam kongres. "Strategi kebudayaan kita seperti apa, Gambaran sampai tahun 2030-2050 seperti apa," katanya.
Seperti diketahui, pelaksanaan Kongres V PDIP dipercepat menjadi Agustus 2019. Partai berlogo banteng moncong putih ini seharusnya melaksanakan musyawarah nasional (munas) diawal 2020.
Kongres itu rencnanya akan dihadiri oleh Presiden Jokowi, Ketua Umum partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Presiden Jusuf Kalla, wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin.