Rabu 07 Aug 2019 07:13 WIB

Gaji Pegawai PLN Dipotong untuk Bayar Kompensasi

Kompensasi langsung diberikan PLN kepada pelanggan bulan ini.

Plt Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan pimpinan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Foto:
Suasana Stasiun Gambir yang terdampak padamnya aliran listrik PLN, Ahad (4/8) sore.

Listrik pulih

Sripeni Inten Cahyani menegaskan, PLN telah menormalkan seluruh sistem kelistrikan setelah kejadian pemadaman listrik pada Ahad (4/8) dan Senin (5/8) di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten. Hingga kemarin pagi, pembangkit yang sudah masuk ke sistem sebesar 12.378 MW dengan 23 gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) yang telah beroperasi.

Sripeni menyampaikan, pemulihan beban padam wilayah DKI Jakarta dilakukan pada pukul 17.50 WIB, wilayah Banten pukul 21.20 WIB, dan wilayah Jawa Barat pukul 23.27 WIB pada Senin (5/8) malam. Ia menyebutkan, beban puncak listrik pada Selasa (6/8) di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebesar 13.674 MW dengan daya mampu total 15.378 MW. "Alhamdulillah, seluruh sistem sudah normal. Kami akan terus menjaga kestabilan sistem ini," kata Sripeni.

Sejumlah pembangkit yang kembali menyala pada Selasa (6/8) pagi ialah PLTU Suralaya 7 unit, Pembangkit Cilegon 1 unit, Pembangkit Muara Karang Blok 1 dan 2, PLTU Muarakarang 2 unit, Pembangkit Priok Blok 1 sampai 4, PLTU Lontar 3 unit, PLTP Salak, PLTA Saguling, PLTA Cirata, PLTU Labuan 1 unit, PLTU Lestari Banten Energi, PLTP di Jawa Barat, Pembangkit Muaratwar Blok 1 sampai 5, PLTU Cirebon Electric Power, dan PLTU Indramayu 2 unit.

Selain pembangkit yang telah menyala, PLN juga akan mengupayakan PLTU Pelabuhan Ratu 1, PLTU Pelabuhan Ratu 3, hingga PLTU Suralaya 1 untuk bisa masuk ke dalam sistem kelistrikan pada Selasa (6/8) malam. "Selain itu, semua jaringan 500 kV dan 150 kV sudah kembali normal," ucap Inten.

Terkait pertemuan dengan Komisi VII DPR yang berlangsung tertutup, Sripeni mengungkapkan, legislator mendukung PLN melakukan investigasi terhadap penyebab gangguan sistem kelistrikan, memberikan kompensasi, dan juga memiliki mitigasi dalam menghadapi keadaan darurat.

PLN, kata dia, akan melaporkan secara berkala proses investigasi dan kompensasi kepada Komisi VII. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk bisa bersabar menunggu hasil investigasi atas penyebab padamnya listrik. "Kami mohon waktu melakukan langkah investigasi. Kami ingin hasilnya komprehensif sehingga kejadian tidak terulang," kata dia.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golongan Karya (Golkar), Maman Abdurahman, mengatakan, Komisi VII sengaja memanggil direksi PLN untuk menjelaskan persoalan pemadaman listrik. "Kita sudah ada kesepakatan dengan PLN terkait pertemuan tadi, yakni tentang sumber penyebab terjadinya pemadaman dan kompensasi kepada masyarakat," ujar Maman.

Mengenai penyebab pemadaman, Maman meminta masyarakat memberikan waktu kepada PLN untuk melakukan investigasi secara menyeluruh. Terkait kompensasi, kata dia, PLN menegaskan komitmen untuk merealisasikannya. "Terkait isu manajemen, itu domain di BUMN. Yang terpenting sekarang, PLN memastikan (listrik) sudah menyala," kata Maman.

Maman menambahkan, Komisi VII akan terus mengawal proses investigasi dan kompensasi. Selain itu, dewan akan mendorong PLN melakukan perbaikan untuk jangka panjang sehingga pemadaman listrik total tidak terulang. n muhammad nursyamsi/nawir arsyad akbar, ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement