Senin 05 Aug 2019 18:54 WIB

STMIK Nusa Mandiri Undang Prof Teddy Mantoro di Acara KOMIK

Kompetensi generasi milenial harus mencakup pengetahuan, komunikasi dan bahasa.

Foto jajaran penanggung jawab acara dengan Prof Teddy Mantoro (tengah) seusai kegiatan KOMIK.
Foto: Dok STMIK Nusa mandiri
Foto jajaran penanggung jawab acara dengan Prof Teddy Mantoro (tengah) seusai kegiatan KOMIK.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri menggelar Konferensi Milenial, Inovasi dan Teknologi (KOMIK) yang ketiga kalinya. KOMIK kali ini mengundang Prof  Dr  Ir  Teddy Mantoro  Msc, MSIEEE sebagai nara sumber. Ia merupakan dosen, peneliti, dan ketua Bidang Kurikulum KKNI di APTIKOM.

Acara yang bertemakan ‘Green Innovation In Information Technology’ ini diselenggarakan di STMIK Nusa Mandiri Kampus Kaliabang,  Jalan  Raya Kaliabang  nomor  8 Perwira, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/7). Acara itu mengundang nara sumber pendamping, yakni Anton Mkom. Ia adalah  ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri.

“KOMIK selalu menampilkan  narassumber yang kompeten di bidangnya, karena tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi perkembangan teknologi di era industri 4.0 dari para nara sumber yang telah lama bergelut di bidangnya. Sehingga,  para generasi milenial dapat mempersiapkan langkah untuk menghadapi  era industri 4.0,” kata Arfhan selaku penanggung jawab acara KOMIK dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (5/8).

Pada pemaparan materinya,  Prof  Teddy membahas beberapa fokus diskusi dilihat dari perkembangan teknologi di era industri 4.0 saat ini. Materi tersebut antara lain mengenai apa itu inovasi, paradigma dan solusi perguruan  tinggi dengan menerapkan education 4.0, dan  kompetensi yang harus dimiliki generasi milenial saat ini.

“Kompetensi yang harus dimiliki oleh generasi milenial pada era ini antara lain etika, pengetahuan serta kemampuan dalam berkomunikasi dan berbahasa. Karena,  jika salah satunya tidak terpenuhi maka belum dapat dikatakan seseorang itu memiliki kompetensi,” jelas Prof Teddy.

photo
Foto bersama seluruh peserta KOMIK setelah acara berlangsung.

Ia juga memperkenalkan dan menjelaskan penelitian serta proyek yang sedang dikerjakannya saat ini. Proyek tersebut adalah  3D Visualisation and Navigation Model for Search and Resque Operation dan Mobile SCADA Framwork for Monitoring River Critical Infrastruktur (MANET).

“Kedua proyek  ini  yang saat ini sedang saya kembangkan bersama tim di laboratorium. Tentunya dengan harapan setelah berhasil diselesaikan,  dapat memberikan manfaat untuk masyarakat banyak,” tambahnya.

Pemateri kedua, Anton memaparkan tentang perkembangan dunia industri hingga saat ini, perkembangan dalam hal apa saja yang terjadi di era industri 4.0, serta dampak dari perkembangan era industri 4.0 ini.

“Era industri 4.0 ini merupakan era industri yang mengedepankan inovasi serta perkembangan teknologi informasi dan teknologi digital. Hal itu  akan menimbulkan dampak menghilangnya sebagian pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia yang nantinya dapat digantikan oleh tenaga mesin bahkan robot Artificial Intelligence (AI),” papar Anton.

Arif Hidayat selaku wakil Ketua Bidang Akademik STMIK Nusa Mandiri mengungkapkan rasa terima kasih dari STMIK Nusa Mandiri atas kesediaan kedua nara sumber memberikan informasi serta berdiskusi dalam acara ini.

“Semoga peserta yang hadir dapat mengambil banyak informasi serta pengetahuan dari hasil diskusi dengan kedua nara sumber KOMIK kali ini,” tutur Arif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement