REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Listrik padam di wilayah Jabodetabek pada Ahad (4/8) siang mengakibatkan terganggunya operasional Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi empat kereta ratangga terhenti di antara stasiun bawah tanah dan saat ini dalam proses evakuasi.
"Pintu Platform Screen Door (PSD) dibuka secara manual untuk proses evakuasi," ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin dalam keterangan tertulis, Ahad (4/8).
Ia mengatakan, PT MRT Jakarta mendeteksi pasokan listrik dari PLN terhenti mulai pukul 11.50 WIB. Tim Operasi dan Pemeliharaan saat ini memastikan seluruh proses evakuasi berjalan dengan aman.
"Dua kereta sudah selesai proses evakuasi, dua kereta lagi sebentar lagi selesai proses evakuasi," kata Kamal.
Kamaluddin melanjutkan, cadangan pembangkit listrik atau backup genset berada di stasiun bukan di kereta. Pembangkit listrik cadangan itu untuk menjamin suplai udara lancar, lampu emergency dan sebagainya tetap menyala saat listrik padam.
"Informasi detail akan kami informasikan lebih lanjut. MRT Jakarta menempatkan aspek keamanan dan keselamatan sebagai prioritas utama kami," lanjut dia.