Sabtu 03 Aug 2019 13:04 WIB

BMKG Tambah Alat Pendeteksi Gempa di Palu

Alat pendeteksi gempa sebanyak 12 unit tersebut akan dipasang di sejumlah titik

Alat pendeteksi gempa
Foto: Wikipedia
Alat pendeteksi gempa

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menambah alat pendeteksi gempa di Provinsi Sulawesi Tengah, kata seorang petugas berwenang setempat.

"Pemasangan alat itu dalam rangka mitigasi bencana," kata Hendri, seorang petugas dari bagian data dan informasi BMKG Palu, Sabtu (3/8).

Ia mengatakan alat pendeteksi gempa sebanyak 12 unit tersebut akan dipasang di sejumlah titik di kabupaten di Provinsi Sulteng. Kabupaten yang akan mendapatkan alat pendeteksi gempa antara lain Motrowali, Parigi Moutong, Donggala, Banggai, Buol dan Kabupaten Poso.

Pemasangan alat dimaksud, kata dia, masih akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah masing-masing. Ia menjelaskan alat pendeteksi gempa yang akan dipasang di beberapa kabupaten di Sultengterbagi dalam dua versi.

Tujuh dari12 alat pendeteksi gempa untuk mengamati sesar Palu Koro dan sesar Matano. Sementara lima lagi, kata dia, untuk mengamati gempa yang terjadi pada satu Pulau Sulawesi. Hendri mengatakan selama ini alat pendeteksi gempa sudah dipasang di Kabupaten Sigi sebanyak empat unit.

Sulteng pernah diguncang gempa bumi berskala besar pada 28 September 2018 dengan magnitudo 7,4 mengakibatkan tsunami dan juga likuefaksi di beberapa wilayah di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Sigi. Akibat gempa tersebut sekitar empat ribu orang meninggal dunia dan ratusan lainnya hilang.

Bencana alam tersebut juga banyak merusak rumah-rumah penduduk, bangunan perkantoran, SPBU, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, prasarana jalan, jembatan dan jaringan irigasi di Kabupaten Sigi yang hingga kini belum juga berfungsi.

Ribuan KK petani yang selama ini bergantung pada hasil-hasil pertanian, khususnya padi sawah di Kecamatan Gumbasa, tanambulava, Dolo, Sigibiromaru sampai sekarang tidak bisa lagi mengembangkan tanaman padi karena irigasi masih rusak

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement