Jumat 02 Aug 2019 21:36 WIB

Warga Purwakarta Panik Merasakan Getaran Gempa Dua Kali

Warga Kabupaten Purwakarta merasakan getaran gempa Banten hingga dua kali

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sejumlah penduduk Kabupaten Purwakarta, merasakan getaran gempa yang terjadi pada Jumat (2/8) sekitar pukul 19.05 WIB. Tak hanya sekali, getaran gempa ini sampai dirasakan dua kali. Akibat kejadian ini, banyak warga yang panik dan berlarian ke luar rumahnya.

Ritta Utami, warga Kampung Cihideung, Kelurahan Cisereuh, Kecamatan Purwakarta, mengaku sangat kaget dengan adanya getaran gempa ini. Dirinya yang sedang beristirahat sambil membaca buku ini, langsung sadar jika terjadi lindu.

Baca Juga

"Saya langsung teriak, ada lini (lindu) sambil keluar rumah karena takut," ujarnya, kepada Republika, Jumat (2/8) malam.

Menurut Ritta, gempa ini dirasakannya dua kali. Getaran pertama terasa sangat kencang, dengan durasi sekitar dua menit. Tak berapa lama gempa susulan terjadi, namun getarannya lebih kecil dan durasinya singkat.

Warga lainnya, Cucu Siti Maryam (37 tahun) warga Gg Flamboyan III, Keluraham Nagri Kaler, mengaku cukup terkejut dengan getaran gempa ini. Dia bersama kedua anaknya, saat kejadia sedang berada di pusat perbelanjaan.

"Saat tersadar ada gempa, saya langsung lari keluar gedung sambil membawa anak. Belanjaan jadi ditinggalkan," ujarnya.

Cucu mengaku, gempa kali ini cukup membuat panik dirinya dan warga lainnya juga. Sebab, getaran gempa cukup kencang dan lama. Padahal, biasanya Purwakarta hampir relatif aman dari gempa. Tetapi, kali ini dia merasakan getaran gempa juga.

Gempa yang membuat panik warga Purwakarta ini, diketahui berada pada 7.54 LS dan 104.58 BT atau 147 kilometer di barat daya, Sumur, Banten. Hiposentrum gempa bumi terjadi 10 kilometer dari permukaan bumi, atau termasuk gempa dangkal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement