REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy yang juga Komandan Satgas Karhutla Jambi mengatakan, terhitung sejak Januari hingga Juli 2019, kebakaran lahan dan hutan di wilayah Provinsi Jambi mencapai 174 hektare. Lahan yang banyak terbakar adalah lahan gambut milik masyarakat.
"Luasan lahan terbakar tersebut relatif kecil bila dibandingkan daerah lainnya dan apalagi terhitung sejak Januari 2019, sedangkan puncak kemarau baru terjadi saat ini," kata Elphis Rudy, kepada wartawan di Makorem 042/Gapu, Kamis (1/8).
Karhutla di Jambi relatif kecil dibandingkan daerah-daerah lain dan tim satgas terus monitor sehingga kalau ada api langsung dipadamkan dan saat ini yang terjadi lahan yang terbakar bukan lahan perusahaan, melainkan milik perorangan atau warga.
Danrem mengatakan saat ini ada beberapa titik kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Kabupaten Muarojambi dan saat ini tengah dilakukan pemadaman oleh petugas karhutla gabungan dan dibantu prajurit makorem dan batalyon.
Danrem juga mengungkapkan, pada 8 Agustus akan digelar apel siaga karhutla dengan menyiapkan 500 personel yang akan langsung ditempatkan di desa-desa rawan karhutla.
Sepanjang 2019 tim siaga KarhutlaJambi mencatat dari 170 hektare lahan yang terbakar, untuk kawasan yang paling banyak hangus terbakar ada di Kabupaten Muarojambi, tepatnya di Kecamatan Kumpe Ulu dengan data terakhir terdapat luasan 2,7 hektare lahan terbakar di Kabupaten Sarolangun.
Lahan seluas 2,7 hektare di Sarolangun yang terbakar tersebut ternyata sengaja dibakar dengan tujuan membuka lahan perkebunan dan untuk pelakunya pembakaran tersebut telah diamankan dan menjalani pemeriksaan.
Dansatgas Karhutla Elphis Rudy mengatakan untuk saat ini pelaku sudah ditingkatkan statusnya menjadi tersangka. Setelah di periksa dia mengaku kalau sengaja membakar lahan dan dari tangan tersangka juga diamankan barang bukti berupa satu buah korek api.
Untuk mencegah titik panas semakin meningkat DansatgasKarhutla akan kembali menambah satu pleton pasukan untuk diterjunkan ke lokasi lokasi yang rawan kebakaran hutan.