Kamis 01 Aug 2019 01:21 WIB

Perpercahan Diyakini tak Terjadi di Perebutan Ketum Golkar

Alasannya kedua calon Ketum Golkar sama-sama mendukung Joko Widodo.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi yakin panasnya perebutan kursi Ketua Umum Golkar tidak akan berdampak pada perpecahan. Pasalnya keduanya sama-sama mendukung Joko Widodo (Jokowi).

“Tidak akan mungkin terjadi (perpecahan). Karena apa, karena frekuensinya sama, kan sama-sama mendukung pemerintah saat ini, jadi frekuensi (perpecahan) itu tidak mungkin terjadi,” kata Dedi ditemui di Gedung DPP Golkar DKI Jakarta, Cikini, Rabu (31/7) malam.

Baca Juga

Hal tersebut berbeda seperti tahun 2014 lalu. Saat itu Aburizal Bakrie mendukung Prabowo Subianto, sedangkan Agung Laksono mendukung Joko Widodo.

Menurutnya internal Golkar merindukan situasi di mana munas bukan menjadi ajang konflik politik yang terbuka. "Karena itu merugikan Golkar berdasarkan sejarah," ujar Dedi.

Selain itu ia juga meyakini Airlangga mampu menduduki pucuk pimpinan Partai Golkar. Ia mengklaim bahwa Airlangga telah mendapat dukungan sebanyak 90 persen.

"Itu sudah dihitung berdasarkan deklarasi dukungan DPD I dan DPD II," tutur Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement