Senin 29 Jul 2019 17:32 WIB

Pulang dari RS, Buya Syafii Dikirimi Tengkleng oleh Tentara

Buya menyempatkan menulis artikel untuk Republika meski dalam keadaan sakit.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Buya Syafii Maarif (kedua dari kiri) ketika menerima kunjungan Kepala Redaksi Republika DIY, Yusuf Assidiq (kanan), di kediamannya di Sleman, Senin (29/7).
Foto: Wahyu Suryana
Buya Syafii Maarif (kedua dari kiri) ketika menerima kunjungan Kepala Redaksi Republika DIY, Yusuf Assidiq (kanan), di kediamannya di Sleman, Senin (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Setelah menjalani perawatan di RS PKU Gamping, Buya Syafii Maarif akhirnya kembali ke kediamannya di Sleman. Buya Syafii keluar dari rumah sakit pada Senin (29/7) pagi sekitar 09.30 WIB.

Ditemui di kediamannya, Buya Syafii mengaku bersyukur sudah tidak perlu lagi menjalani rawat inap. Mengenakan kaus dan celana training panjang, Buya tampak segar ketika menjamu tamu-tamu yang menjenguk.

Baca Juga

"Ndak perlu repot-repot sebenarnya," kata Buya ketika menerima parsel buah-buahan dari Republika, Senin (29/7) siang.

Untuk ukuran orang yang baru saja menjalani operasi, Buya memang tak terlihat seperti habis sakit. Bahkan, parsel buah-buahan yang terbilang cukup berat dibawanya sendiri menuju ruang tamu rumahnya.

Ketika disinggung kerinduannya makan tengkleng, diselingi canda, Buya mengaku kerinduannya itu sudah terbayar. Uniknya, Buya menyantap makanan dari kiriman orang yang yang tidak dikenalnya.

Menurut Buya, makanan itu dikirimkan seorang tentara di Yogya yang diminta atasannya mengirimkan makanan tersebut. Kiriman itu datang setelah sang atasan membaca berita kerinduan Buya akan tengkleng.

"Itu dikirim tentara itu, dia katanya disuruh atasannya yang saya sendiri kurang begitu kenal, nomornya saya pun tidak simpan," ujar Buya.

Yang mengejutkan, rombongan tadinya mengira Buya akan libur dulu mengirimkan tulisan untuk kolom Resonansi di Harian Republika. Terlebih, Buya memang masih harus menjalani masa pemulihan.

Namun, ternyata Buya mengaku sudah mengirimkan tulisan untuk pekan ini. Buya mengungkapkan, tulisan itu bahkan sudah ditulis sebelum ia menjalani rawat inap di RS PKU Gamping.

"Oh, sudah saya kirim tadi pagi, deadline-nya kan nanti malam ya, tapi mungkin ada masalah email-nya ya, tapi sudah saya kirim," kata Buya, mengambil kaca mata lalu mengecek email di telepon genggamnya.

Saat azan Ashar berkumandang, Buya pamit ke dalam untuk menjalankan shalat. Namun, jika biasanya rutin berjamaah di Masjid Nogotirto (belakang rumahnya), hari ini Buya terpaksa shalat di rumah.

"Kita pamit sekalian Buya biar Buya bisa istirahat, salam dari teman-teman di Republika, semoga segera pulih," ujar Kepala Redaksi Republika DIY, Yusuf Assidiq, sambil berpamitan.

Ketika Buya masih shalat, justru jamaah-jamaah masjid yang tampak mendatangi kediaman Buya untuk menjenguk. Bahkan, rombongan datang masih mengenakan baju koko dan sarung karena memang baru selesai shalat berjamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement