Senin 29 Jul 2019 17:24 WIB

Emil: Pengunjung Sudah Boleh Datang ke Tangkuban Parahu

Dengan status aktivitas vulkanologi normal maka pengunjung sudah bisa berkunjung

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau kawah Gunung Tangkuban Parahu, Senin (29/7).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau kawah Gunung Tangkuban Parahu, Senin (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil meninjau Taman Wisata Alam (TMA) Kawah Tangkuban Parahu, Senin (29/7) sore pascaerupsi yang terjadi sejak Jumat (26/7). Ia menyebutkan dengan status aktivitas vulkanologi normal maka pengunjung sudah bisa berkunjung.

"Posisi hari ini normal, kewaspadaan harus dijaga tapi saya kira pengunjung wisatawan sudah boleh datang dengan kesiapsiagaan dari pengelola, yang namanya proses evakuasi jika terjadi hal serupa," ujarnya kepada wartawan, Senin (29/7).

Baca Juga

Menurut dia, prosedur operasional standar (POS) evakuasi harus dilengkapi oleh pihak pengelola. Salah satunya seperti posisi parkir kendaraan yang harus menghadap ke jalan. Hal itu agar apabila ada kejadian mendadak bisa langsung evakuasi.

photo
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) mendengarkan penjelasan mengenai aktivitas Kawah Ratu dari petugas di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (29/7/2019).

Termasuk katanya mengecek jumlah mobil yang bisa termuat dengan posisi tersebut. Meski sudah bisa dikunjungi wisatawan, ia menyebutkan kepastian waktu TWA Tangkuban Perahu bisa dibuka untuk umum akan diputuskan dalam rapat yang akan dilaksanakan Selasa (30/7) mendatang. 

"Saya hitung waktunya, dalam hari-hari ini. Kita akan koordinasi. Intinya, wisatawan jangan khawatir. Silakan datang. Pariwisata Jabar aman terkendali. Kita koordinasikan, kewaspadaan juga. Satu dua hari ini kita buka secara resmi," katanya.

Menurutnya, dalam satu dua hari ke depan kawasan kawah Tangkuban Parahu harus dibersihkan terlebih dahulu. Sehingga dalam waktu satu atau dua hari ke depan bisa kembali normal dan Tangkuban Perahu sudah bisa dikunjungi lagi oleh wisatawan. "Kapan waktunya dibuka, bukan hari ini. Kita rapatkan secara mendalam, besok," ungkapnya.

Dia menambahkan, berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi yang terjadi erupsi uap air atau freatik. Kondisi tersebut pernah terjadi pada 2013 silam. "Erupsi ini lokal tidak menyebar karena uap di atasnya dan menyusutnya cepat. Saat erupsi tidak terlalu lama," ungkapnya.

photo
Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (29/7/2019).

Emil mengungkapkan, keputusan membuka kembali TWA Tangkuban Perahu harus melihat dimensi lingkungan, sosial dan ekonomi. Dia menyebut ketiga hal itu harus terdata. "Semua harus memahami situasinya bukan rutin tapi khusus. Pedagang juga memaklumi dan menunggu berita dari pemprov baiknya gimana, yang utama keselamatan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement