Senin 29 Jul 2019 07:58 WIB

127 Gunung Api Aktif di Indonesia, 19 di Pulau Jawa

Gunung yang paling berbahaya adalah yang ada di lautan, seperti Gunung Anak Krakatau.

Rep: nugroho habibi/arie lukihardianti/muhammad fauzi ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas melakukan pengamatan di Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (27/7).
Foto:
Kepulan asap keluar dari Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (27/7).

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) masih terus memantau siaga darurat erupsi Tangkuban Perahu. Menurut Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu, pihaknya terus menerima laporan dari petugas piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Perahu.

Budi mengatakan, berdasarkan kondisi terkini Gunung Tangkuban Perahu pada Ahad, Pos Pemantau Gunung Tangkuban Perahu mencatat amplitudo 1,5-2 mm. "Amplitudo relatif masih sama kayak kemarin dan untuk tremor masih bergetar terus-menerus," ujar Budi, kemarin.

Untuk jarak aman, kata dia, masih 500 meter dari titik erupsi dan bibir kawah gunung. "Sejauh ini di lokasi sedang dilakukan pembersihan debu sisa erupsi oleh pihak pengelola," kata dia.

photo
Detik-detik Tangkuban Perahu alami erupsi

Menurut dia, BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung Barat, dan BPBD Kabupaten Subang tetap melaksanakan piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Perahu dan akan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Tangkuban Perahu dan PVMBG, Badan Geologi, hingga waktu yang akan ditentukan lebih lanjut oleh komandan lapangan berdasarkan hasil evaluasi lapangan setiap harinya.

Menurut seorang warga Lembang, Dewi Yatni (38 tahun), yang rumahnya berjarak hanya sekitar empat kilometer dari Kawah Gunung Tangkuban Perahu, ia tak merasakan ada getaran apa pun. "Alhamdulillah, aman. Enggak kerasa ada getaran. Debu juga enggak ada," katanya.

Pengelola objek Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu mengungkapkan akan membuka kembali destinasi tersebut untuk kunjungan wisatawan pada Senin (29/7). Hal itu dilakukan meski pembersihan sisa material abu vulkanis dari erupsi yang terjadi Jumat (26/7) sore masih terus dilakukan.

"Koordinasi dengan pihak vulkanologi, berdasarkan seismogram terlihat normal dan sejak kemarin normal," ujar Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola TWA Tangkuban Perahu, Putra Kaban, Ahad.

photo
Petugas membersihkan debu vulkanik di sekitar Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (28/7/2019).

Menurut dia, aktivitas vulkanis sejak erupsi terus berangsur menurun. Putra Kaban mengatakan, salah satu alasan pembukaan objek wisata dilakukan agar pedagang bisa berjualan kembali.

"Sebanyak 1.200 orang cari makan di sini. Suka atau tidak suka, mereka harus diutamakan. Apakah betul sudah clear dan clean, semua tergantung besok," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement