Ahad 28 Jul 2019 00:02 WIB

Tagana Diterjunkan Bantu Evakuasi Korban Tangkuban Perahu

Kemensos menerjunkan 30 tagana bantu evakuasi pedagang terdampak erupsi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kondisi terkini objek wisata Gunung Tangkuban Perahu yang lengang, Sabtu (28/7). Sejumlah petugas kepolisian menjaga jalur menuju kawah Gunung Tangkuban Perahu.
Foto: M Fauzi Ridwan / Republika
Kondisi terkini objek wisata Gunung Tangkuban Perahu yang lengang, Sabtu (28/7). Sejumlah petugas kepolisian menjaga jalur menuju kawah Gunung Tangkuban Perahu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Sosial (Kemensos) menerjunkan 30 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia untuk membantu evakuasi pedagang dan pengunjung terdampak erupsi kawah Ratu di Gunung Tangkuban Perahu, Subang, Jumat (26/7) sore. Mereka akan melakukan perlindungan kepada korban yang terdampak erupsi.

"Sesaat setelah terjadinya erupsi Gunung Tangkuban Perahu Tagana sudah berada di lokasi. Fokus tugas yang dilakukan adalah perlindungan korban bencana alam. Dalam hal ini pengunjung dan pedagang, serta wisatawan yang berkemah di sekitarnya," ujar Menteri Sosial, Agus Gumiwang melalui keterangan pers, Sabtu (27/7).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, sebanyak 30 personel Tagana terdiri dari 25 orang Tagana Kabupaten Subang dan 5 orang dari Tagana Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, warga turun membantu dari Kampung Siaga Bencana Desa Cicadas.

Menurutnya, sebagian besar pedagang yang dievakuasi adalah warga Ciater dan Cikole. Mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Sementara para pengunjung yang mayoritas menggunakan kendaraan pribadi sudah meninggalkan lokasi.

Dirinya mengatakan Tagana Kabupaten Subang memiliki Posko Tagana yang berjarak sekitar tujuh km dari Gunung Tangkuban Perahu. Sehari-harinya posko ini dijaga empat personel Tagana yang bertugas bergantian. 

"Maka begitu kejadian mereka langsung ke lokasi dan membantu evakuasi pedagang dan pengunjung. Bergabung dengan relawan, aparat keamanan, dan aparat desa setempat," katanya. 

Saat ini kendati erupsi telah berhenti, pihaknya terus memantau perkembangan di lapangan. Tim Tagana juga tetap bersiaga dan meningkatkan komunimasi dengan berbagai pihak terkait di Posko Gabungan Gunung Tangkuban Perahu. 

Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan total Tagana Kabupaten Subang berjumlah 70 orang. Tagana yang diturunkan memiliki kemampuan bidang komunikasi, rescue, management posko, dan logistik. Mereka juga terus melakukan koordinasi dengan badan vulkanologi dan BPBD setempat.

"Koordinasi terus dilakukan dan apabila diperlukan kebutuhan logistik untuk masyarakat terdampak akan disalurkan," tuturnya. 

Seperti diketahui hari Jumat, 26 Juli 2019, pukul 15.48 WIB, wilayah gunung berapi Tangkuban Perahu yang berlokasi di Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengeluarkan abu vulkanik dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut). 

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi kurang lebih 5 menit 30 detik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement