Sabtu 27 Jul 2019 12:49 WIB

Korupsi, Pahlawan, Pemberontak: Kisah Jatuh Bangunnya VOC

Perusahaan terkaya dalam sejarah punya pasukan milter

Perlawanan rakyat Ternate. (Foto koleksi DR Muridan: Sampul buku tentang perjuangan Sultan Nuku)
Foto: istimewa
Perlawanan rakyat Ternate. (Foto koleksi DR Muridan: Sampul buku tentang perjuangan Sultan Nuku)

Oleh: DR  Denny JA, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Perusahaan apakah yang paling kaya dalam sejarah dunia? Ternyata itu bukanlah Apple, juga bukan Google. Ternyata itu bukan Microsoft, bukan Standard Oil, bukan Petro China, bukan Saudi Aramco. Bahkan jika semua perusahaan itu digabung menjadi satu, ia masih kalah kaya dibandingkan perusahaan ini.

Ternyata yang terkaya dalam sejarah adalah VOC, Dutch East India Company. Nama ini tak asing bagi Indonesia. Perusahaan inilah yang pernah menjajah wilayah nusantara di abad ke 17 hingga 18. Bayangkan!! Yang menjajah kita di zaman dulu bukanlah negara atau kerajaan, tapi sebuah perusahaan.

Berapa kekayaan VOC (1602- 1799) jika dinilai dari ukuran uang sekarang? Kekayaannya sekitar 8 trilyun USD atau sekitar 112 ribu trilyun rupiah. Nilainya sekitar sepuluh kali lipat kekayaan apple hari ini. Ia lebih besar dibandingkan GDP Jepang plus Jerman hari ini. Ia bahkan enam kali lipat lebih besar dibandingkan produk domestik bruto Indonesia di tahun 2018.

Pendiri dari VOC kini tak banyak lagi diingat. Namanya Johan Van Oldenbarnevelt (1547-1619). Tapi kisah sang pendiri diabadikan dalam sebuah karya teater berjudul The Tragedy of Sir Johan Van Olden
Barnavelt (1619). Kisah teater ini pernah dimainkan di Globe Theater, London.

Juli 2019, saya berkunjung ke London, ke lokasi yang mencoba membangun kembali Globe Theater. Di samping banyak memainkan karya Shakespeare, pentas teater itu pernah pula memainkan kisah sang pendiri VOC.

Maksud hati mengunjungi Globe Theater hanya untuk menyelami Shakespeare. Tak sengaja saya berjumpa pula dengan tokoh yang tak kalah besar di bidangnya: Johan Van Olden Barnevelt. Mendalami kisah Johan Van Olden Barnevelt, sayapun sampai pula pada kiprah perusahaan yang didirikannya, yang berlayar hingga Batavia (kini Jakarta).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement