Sabtu 27 Jul 2019 12:49 WIB

Korupsi, Pahlawan, Pemberontak: Kisah Jatuh Bangunnya VOC

Perusahaan terkaya dalam sejarah punya pasukan milter

Perlawanan rakyat Ternate. (Foto koleksi DR Muridan: Sampul buku tentang perjuangan Sultan Nuku)
Foto:
Armada VOC berlabuh di teluk Jakarta.

Di abad ke 17, Eropa sedang dilanda demam menjelajah samudra. Ekspedisi pelayaran sebuah kapal menjadi tambang bisnis besar, memberi kekayaan luar biasa, namun berisiko. Kapal itu dapat berlayar bertahun- tahun ke wilayah yang terjauh. Pulang dari pelayaran, kapal itu membawa rempah-rempah atau sutra. Pelayaran punya arti yang sama seperti menambang harta karun yang terpendam.

Namun usaha pelayaran memiliki risiko yang besar pula. Sangat mungkin ekspedisi itu tak pernah kembali lagi. Kapal tenggelam di tengah laut karena badai. Atau kapal dirampok bajak laut. Terlalu beresiko jika hanya segelintir individu saja yang membiayai ekspedisi.

Di tahun 1600, Kerajaan Inggris yang pertama kali membangun usaha ekspedisi pelayaran itu. Namun di tahun 1602, Johan Van Olden Barnavelt berhasil meyakinkan pemerintah Belanda. Didukung oleh pemerintah, Johan mendirikan sebuah usaha yang menyatukan beberapa perusahaan sekaligus. Mega korporasi ini diberi nama VOC (Dutch: Vereenigde Oostindische Compagnie).

Perusahaan dagang tersebut awalnya mengeksplorasi wilayah India untuk perdagangan tekstil dan sutra. Namun kekayaan rempah-rempah di wilayah sekitar lebih menjanjikan.

Sampailah kemudian VOC ke aneka wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Jakarta, Banten, Ambon, Aceh, hingga Makasar. Bahkan Jakarta (dulu Batavia) menjadi ibu kita VOC untuk wilayah Asia.

Agar VOC kuat, pemerintah Belanda memberikan tak hanya hak monopoli. Diberikan pula hak mengelola tentara dan pasukan perang. Perlawanan penduduk lokal mudah ditaklukan VOC karena perusahaan dagang ini juga memiliki pasukan militer.

Di puncak kejayaannya, VOC menguasai 150 kapal perdagangan, dan 40 kapal perang. Ia juga memiliki 50 ribu karyawan dan 10 ribu tentara.

Di tahun 1663, VOC sudah tercatat sebagai perusahaan paling kaya dalam sejarah. Ia menjadi perusahaan pertama yang bersifat transnasional. Ia juga perusahan pertama yang go public. Sahamnya dapat dimiliki publik.

Tak pernah ada perusahaan yang pengaruhnya pada sejarah dunia sebesar VOC. Ia bukan saja di abad ke 17 sudah meletakkan fondasi pertama bagi perusahaan multi nasional. Ia juga perusahaan pertama yang go public yang menjual saham.

Ia juga mempertemukan peradaban Barat dan Timur dalam aneka sinergi, di bidang agama, bahasa, ekonomi hingga kesenian. Karya lukisan Rembrant dicetak dalam kertas Jepang yang juga dikirim oleh ekspedisi VOC.

VOC juga memperkenalkan birokrasi modern, mengelola organisasi yang begitu besar. VOC juga ikut menemukan aneka wilayah baru. Ia memperkaya dunia maritim pula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement