Jumat 26 Jul 2019 18:31 WIB

Masyarakat Diminta Hindari Kawah Aktif Tangkuban Perahu

Warga diimbau tidak turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki di sekitar Gunung Tangkuban Perahu untuk tidak menginap di kawasan kawah aktif yang ada di dalam kompleks. Mereka juga diimbau untuk tidak turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan PVMBG juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Khususnya, terhadap potensi terjadinya letusan yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Baca Juga

Menurut hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, kolom abu tersebut teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 milimeter dan durasi sekitar lima menit 30 detik.

Saat ini, Gunung Tangkuban Perahu dalam status level I atau normal. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) mengatakan erupsi di Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat, pada pukul 15:48 WIB hari ini.

"Tinggi kolom abu dari erupsi tersebut tercatat sekitar 200 meter di atas puncak atau 2.284 meter di atas permukaan laut," kata Agus di Jakarta, Jumat (26/7).

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement