Jumat 26 Jul 2019 14:18 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG menyebut gelombang tinggi kemungkinan terjadi Jumat (26/7) hingga Sabtu (27/7)

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gelombang ombak tinggi digaris pantai Sembukan, Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (25/7).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Gelombang ombak tinggi digaris pantai Sembukan, Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada adanya potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 4 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah perairan Indonesia dalam beberapa hari kedepan Jumat (26/7) hingga Sabtu (27/7).

Menurut Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana, kondisi ini akibat adanya sirkulasi udara di Samudra Pasifik utara Papua. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari tenggara-barat daya dengan kecepatan empat hingga 20 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur–selatan dengan kecepatan empat hingga 25 knot.

Baca Juga

Sementara  Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan barat Sulawesi selatan, Perairan Yos Sudarso - Merauke, Laut Arafuru bagian timur. Ia juga menambahkan dari hasil pantauan BMKG, sejumlah wilayah perairan di Indonesia yang berpeluang terjadi gelombang tinggi yaitu Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat P. Simeulue - Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh–Kep Mentawai, Perairan Selatan Sumbawa, Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan, Perairan Selatan Pulau Sumba, Perairan Pulau Sawu–Pulau Rotte–Kupang.

Kemudian Laut Sawu, Laut Timor Selatan NTT, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Jawa, Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku, Perairan Selatan Kepulauan Sula - Kepulauan Banggai, Teluk Tolo, Laut Banda, Perairan Manui – Kendari, Perairan Wakatobi, Perairan Kepulauan Sermata-vscvdKepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Perairan Sorong, Perairan Fakfak, Perairan Agats – Amamapere, Laut Arafuru, dan juga Samudra Pasifik Utara Halmahera dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/7). 

Sementara itu, ia menambahkan, gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter juga berpotensi di beberapa wilayah perairan Indonesia. Wilayah tersebut antara lain Perairan Enggano – Bengkulu, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Barat Lampung, Perairan Selatan Jawa-Lombok, Samudra Hindia Barat Bengkulu – Lampung, dan Samudra Hindia Selatan Jawa – Lombok. Ia mengakui, potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir terutama nelayan yang menggunakan moda tranportasi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m agar selalu waspada. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement