REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) direncanakan akan dibubarkan pada Jumat (26/7) ini. Namun, partai politik yang tergabung dalam KIK akan terus hadir dalam pemerintahan era Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"KIK akan terus ada, hadir, solid, dan sepakat konsisten untuk aktif mengawal pemerintahan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin selama lima tahun mendatang," ujar Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan lewat keterangan tertulis yang diterima, Jumat (26/7).
Ia menjelaskan, 10 partai politik yang mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin akan terus aktif dan kritis di pemerintahan maupun legislatif. Kehadiran KIK terus hadir demi kepentingan negeri yang lebih besar untuk lima tahun ke depan.
"Kami memiliki napas perjuangan yang seirama. Dan selama hampir satu tahun bersama-sama di TKN KIK, semakin menguatkan hubungan politis, profesional, individual ke-10 parpol," ujar Verry.
Adapun pembubaran TKN KIK nanti akan dihadiri langsung oleh presiden terpilih Jokowi. Nantinya, ini akan diikuti segera dengan pembubaran TKD (Tim Kampanye Daerah) di 34 Provinsi. "Semua kader-kader parpol dan anggota ormas atau relawan akan kembali ke wadah organisasi masing-masing," ujar Verry.
Karena tugas utama TKN adalah untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, dengan selesainya kontestasi, sudah selesai pula tugas dari tim pemenangan tersebut. "Alhamdulillah, puji syukur bahwa tujuan dan arahan tersebut, dapat kami penuhi dan laksanakan. Tugas telah ditunaikan," ujar Verry.
Acara pembubaran ini sedianya akan digelar kemarin, Kamis (25/7). Namun, diundur karena Jokowi dan Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, berhalangan hadir. Erick Thohir sendiri sebelumnya menjelaskan, timnya hanya bertugas membantu pemenangan pasangan tersebut pada Pilpres 2019. Saat ini, tugas timnya sudah selesai dan tidak ada hubungan dengan pembentukan kabinet selanjutnya Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Sekali lagi, TKN ini bukan tim pembentukan kabinet, namun tim pemenangan dan tugasnya sudah selesai," ujar Erick.