REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyoroti kasus kebakaran lahan yang terjadi di Provinsi Riau. Berdasarkan pendataan selama sebulan terakhir, terdapat puluhan titik api yang belum dapat dipadamkan secara tuntas.
Direktur Walhi Provinsi Riau, Riko Kurniawan menyebut ada 81 titik panas di sepuluh kota/kabupaten di Riau. Perinciannya di Bengkalis 20 titik, Rokan Ilir 23 titik, Pelalawan 17 titik, Kampar dua titik, Indragiri Hulu dua titik, Rokan Hulu dua titik, Indragiri Hilir empat titik, Siak 9 titik, Pekanbaru satu titik, dan Kuantasingingi satu titik. Titik panas tersebut dipantau dari citra satelit dengan tingkat kepercayaan 70 persen.
"Berdasarkan pendataan kami sepanjang 2019 sampai Juli ini ada 27.683 hektare lahan terbakar," katanya pada Republika, Kamis (25/7).
Ia menyampaikan, Walhi juga terus memantau upaya pemerintah dan lembaga terkait guna memadamkan kebakaran lahan. Hingga saat ini, kebakaran lahan masih terus terjadi walau upaya pemadaman sudah digencarkan.
"Di beberapa titik masih terjadi kebakaran. Kalau pemadaman masih berlangsung. Dan tim di sana all out," ujarnya.
Riko memaklumi sulitnya memadamkan api secara tuntas di Riau. Apalagi terdapat lahan gambut disana. Alhasil, usaha tim pemadam yang didampingi relawan belum menyelesaikan kobaran api. Kesulitan pemadaman makin diperparah dengan datangnya puncak musim kemarau.
"Tidak ada kendala hanya saja titik api yang terus bertambah karena cuaca panas," ucapnya.