Kamis 25 Jul 2019 12:00 WIB

Harga Cabai Rawit Merah Kembali Melonjak di Purwokerto

Kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan pasokan dari petani ke pengepul minim.

Pedagang menghitung harga cabai dengan kalkulator di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pedagang menghitung harga cabai dengan kalkulator di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019).

PURWOKERTO -- Harga cabai rawit merah di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali melonjak setelah sempat bertahan pada kisaran Rp 72 ribu sampai Rp 73 ribu per kilogram dalam satu pkean terakhir. "Saat ini harga cabai rawit merah telah mencapai kisaran Rp 77 ribu hingga Rp 78 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang, Yuni di Pasar Manis, Purwokerto, Kamis (25/7).

Menurut dia, kenaikan harga cabai rawit merah itu disebabkan pasokan dari petani ke pengepul atau pedagang besar makin minim akibat musim kemarau. "Kami pun menyesuaikan kenaikan harga dari pedagang besar," katanya.

Baca Juga

Kendati terjadi kenaikan harga pada cabai rawit merah, dia mengatakan harga cabai merah besar dan cabai rawit hijau dalam satu pekan terakhir masih relatif stabil. Dalam hal ini, harga cabai merah besar masih bertahan pada kisaran Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit hijau bertahan pada kisaran Rp 72 ribu hingga Rp73 ribu per kilogram.

"Harga cabai merah besar maupun cabai rawit hijau masih stabil, bertahan tinggi. Dalam satu pekan terakhir tidak mengalami kenaikan," jelasnya.

Sementara itu untuk cabai merah keriting, kata dia, justru mengalami penurunan dari Rp 70 ribu per kilogram menjadi Rp 65 ribu per kilogram. Pedagang lainnya, Sumi mengharapkan pasokan berbagai jenis cabai dapat kembali normal sehingga harganya bisa turun.

"Mungkin pemerintah bisa membuat hujan buatan atau membantu petani tanaman hortikultura dengan memberikan pompa air agar tanaman cabainya tidak kekeringan," katanya.

Ia mengatakan jika harga cabai turun, daya beli masyarakat pun akan kembali meningkat dan pedagang tidak merugi. "Kalau harganya tinggi, kami tidak berani siapkan stok dengan jumlah besar karena khawatir tidak laku. Stok sedikit pun belum tentu bisa habis terjual dalam sehari," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement