REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin menilai, waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, menjadi salah satu faktor yang menentukan peluang kandidat calon Ketua Umum memenangkan kontestasi. Menurutnya, jika Munas dilaksanakan pada Desember, maka peluang para kandidat akan cenderung berimbang.
Said mengatakan, ada sejumlah faktor yang menentukan peluang keterpilihan calon ketua umum Partai Golkar, di antaranya waktu kapan diselengarakannya Munas. "Waktu, kalau Munas diselengarakan lebih cepat, misalnya bulan Oktober, dengan posisinya hari ini yang masih diperhitungkan, boleh jadi Bambang Soesatyo punya peluang lebih dibanding Airlangga," kata Said dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/7).
Said menilai, kalau pelaksanaan Munas Golkar dilaksanakan Desember 2019, peluangnya kedua kandidat akan cenderung berimbang bahkan bisa muncul kuda hitam. Menurutnya, jaringan politik kandidat calon ketua umum Partai Golkar, baik ke tingkat akar rumput maupun ke tokoh sentral Golkar, juga menjadi faktor penentu keterpilihan.
Said mengatakan, dari sisi kedekatan dengan pemerintah, Bamsoet maupun Airlangga sama-sama memiliki akses ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Pada tingkat tertentu, Bamsoet punya hubungan mesra dengan Pak Jokowi. Tapi bukan berarti Airlangga tidak dekat dengan Jokowi," katanya.
Said menilai, faktor keterpilihan Bamsoet sebagai Ketua DPR tidak lepas dari faktor Jokowi, terutama belakangan ini Bamsoet banyak menunjukkan dukungan kepada Jokowi.