Rabu 24 Jul 2019 00:20 WIB

Dua Kendaraan Terperosok Jalan Ambles di Proyek Kentungan

Kendaraan tengah menunggu antrean lampu merah saat terperosok.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Pekerja mengevakuasi mobil yang terperosok di proyek underpass Kentungan yang ambles, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/7/2019). Galian proyek pembangunan underpass Kentungan ambles dan mengakibatkan satu truk dan mobil Land Rover milik wisatawan asal Australia terperosok, tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Oky
Pekerja mengevakuasi mobil yang terperosok di proyek underpass Kentungan yang ambles, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/7/2019). Galian proyek pembangunan underpass Kentungan ambles dan mengakibatkan satu truk dan mobil Land Rover milik wisatawan asal Australia terperosok, tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jalan ambles terjadi di Jalan Padjajaran atau tepatnya di sebelah barat simpang empat Kentungan di Kabupaten Sleman. Akibatnya, satu mobil dan satu truk terperosok ke dalam.

Kejadian itu terjadi pada Selasa (23/7) siang sekitar 10.30 WIB. Mobil yang terperosok merupakan Land Cruiser putih bernomor plat TDI-110 yang dikendarai Rule Michael John (44).

Baca Juga

John merupakan warga asal Melbourne-Australia, yang tampak trauma akibat benturan. Tidak sendiri, John berkendara bersama dua penumpang lain yang merupakan istri dan anaknya.

Sedangkan, satu kendaraan lain merupakan truk kuning bernomor polisi H 1472 UI dikendarai Ahmad Mujahidin (33). Semua korban dibawa ke tempat singgah pekerja-pekerja proyek.

Lokasinya ada di pinggir jalan Ring Road Utara atau tepat di seberang TKP kecelakaan. Walau alami luka benturan ringan dan tampak tidak mengkhawatirkan, mereka terlihat mengalami trauma.

Kedua mobil sama-sama melaju ke arah barat atau simpang empat Kentungan, dengan posisi Land Cruiser di depan dan truk di belakang. Keduanya berhenti menunggu antrean lampu merah.

Tiba-tiba jalan yang dilalui mengalami ambles ke kanan. Hal ini menyebabkan kedua kendaraan terguling dan terperosok masuk ke dalam proyek pembangunan underpass Kentungan.

Suasananya memang cukup padat karena lokasi di depan percetakan Print Cess itu memang mendekati lampu merah. Apalagi, proyek yang ada praktis meninggalkan satu jalur dengan dua ruas di sana.

Sehingga, kendaraan-kendaraan yang akan melintas memang harus bergantian menggunakan satu lajur tersebut. Beruntung, mobil-mobil di depan dan di belakang mereka tidak ikut terperosok.

"Belakang itu ada mobil-mobil kecil gitu," kata Mujahidin, salah satu korban yang merupakan pengemudi truk pengangkut kayu-kayu, sambil memegangi kepala yang terbentur pintu truk cukup keras.

Mujahidin membawa truk itu dari Cilongok, Semarang, dan tengah menuju Cangkringan, Sleman. Keterangan itu cukup sama dengan pengakuan salah satu saksi mata, Budi (30), warga yang ada di seberang TKP.

"Kedengeran suara gedubrak, pas keluar sudah di situ, keluar kepulan debu, biasanya emang berisik (suara proyek) tapi ini suaranya beda," ujar Budi.

Kasat Lantas Polres Sleman, AKP M Faisal Pratama menerangkan, hingga Selasa sore Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Pemicu kecelakaan belum diketahui.

Secara kasat mata, setidaknya ada dua kemungkinan terjadinya kejadian itu. Bisa akibat kendaraan atau beban yang melaju, ataupun kondisi jalan yang dilalui.

"Untuk rambu-rambu sudah (lengkap), dari awal proyek ini hanya bisa dilewati maksimal sampai bus Transyogya," kata Faisal.

Untuk kendaraan-kendaraan besar, jangankan sampai ke simpang empat Condongcatur, dari arah Jalan Solo sudah dialihkan mulai simpang tiga Maguwoharjo. Artinya, truk dilarang melintas.

Namun, terkait masih bisa melintasnya truk tersebut, Faisal mengaku masih belum bisa memberikan kesimpulan. Sebab, bisa pengemudi tidak tahu atau memang memaksakan diri melintas.

Hingga Selasa sore, kendaraan masih di posisi terguling ke kanan di dalam jalan ambles. Luas jalan ambles sekitar dua meter, panjang 15 meter dan kedalaman satu meter lebih karena setinggi lebar truk.

Sebagian besar jalan memang ditutup untuk proyek pembangunan Underpass Kentungan yang dilaksanakan PT Istaka Karya (Persero). Waktu pelaksanaannya mulai 13 Desember 2018-31 Desember 2019.

Artinya, jika sesuai target, pembangunan itu menyisakan total 169 hari kerja. Selain itu, hingga 15 Juli 2019, proyek pembangunan Underpass Kentungan melibatkan total 126 orang tenaga kerja.

Atas kejadian itu, arus kendaraan di Ring Road dari simpang empat Monjali menuju Kentungan sempat ditutup. Kendaraan yang terlanjur melintas diminta berputar balik sebelum ruko-ruko Pandega Permai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement