Selasa 23 Jul 2019 13:34 WIB

Ibu di Boyolali yang Aniaya Anak Kandung Dibawa ke RSJ

Siti Wakidah yang menganiaya anak kandungnya hingga meninggal diduga depresi

Penganiayaan anak, ilustrasi
Penganiayaan anak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Penyidik Polres Boyolali membawa tersangka ibu menganiaya anak kandung hingga meninggal, Siti Wakidah (30), dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Solo. Siti dibawa ke RSJ untuk memeriksakan kondisi kejiwaannya, Selasa (23/7).

Tersangka Siti Wakidah yang tega menganiaya anak kandung sendiri itu didampingi oleh Kanit IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Boyolali Ipda Joko Purwadi. Mereka berangkat dari Mapolres pada pukul 08.30 WIB.

Baca Juga

Menurut Kepala Polres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro melalui Kasat Reskrim Iptu Mulyanto, tersangka memang dibawa ke RSJ di Solo untuk mengetahui kejiawaannya apakah terganggu atau tidak.

"Kami membawa tersangka ke psikiater untuk mengetahui kejiwaannya. Karena dia tega melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri hingga meninggal dunia," kata Mulyanto.

Tersangka Siti sebelum dibawa ke psikiater RSJ di Solo menjalani pemeriksaan terlebih dahulu di ruang PPA. Pemeriksaan ini untuk mengetahui perlengkapan administrasi sebelum diperiksa psikiater di Solo.

Sebelumnya, tersangka Siti Wakidah telah melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri, yakni F (6) hingga meninggal dunia. Tindakan itu dilakukan di rumahnya, Dukuh/Desa Tanduk, Kecamatan Ampel Boyolali, pada 1 Juli 2019.

Tim penyidik Polres Boyolali membongkar makam bocah usia 6 tahun itu untuk dilakukan autopsi guna mengumpulkan sejumlah barang bukti. Korban mengalami luka-luka lebam di sekujur tubuhnya diduga bekas penganiayaan yang dilakukan tersangka.

Selain itu, tersangka juga mengakui telah menganiaya anaknya dengan cara mencubit, memukul, mencakar, dan membenturkan kepala korban ke lemari saat di rumahnya. Tersangka akhirnya mengakui perbuatannya melakukan penganiayaan anak kandungnya hingga meninggal dunia. Tersangka juga diduga mengalami depresi karena faktor ekonomi dengan mengasuh tiga anak yang masih kecil-kecil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement