Ahad 21 Jul 2019 07:33 WIB

Bamsoet Ingin Golkar Segera Berbenah

Golkar terus mengalami penyusutan jumlah perolehan kursi di parlemen.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo berbicara saat press conferance calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024 di Jakarta, Kamis (18/7).
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo berbicara saat press conferance calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024 di Jakarta, Kamis (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon ketua umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong evaluasi terhadap kinerja kepengurusan partai periode sekarang. Dia mengatakan, evalusi diperlukan lantaran melihat kondisi perolehan kursi partai saat ini.

Ketua DPR RI itu mengungkapkan, Golkar terus mengalami penyusutan jumlah perolehan kursi di parlemen secara konsisten sejak pemilu 2004. Dia mencatat, partai berlambang pohon beringin ini merebut 129 kursi pada pemilu 2004, 106 kursi di pemilu 2009, 91 kursi di pemilu 2014, dan 85 kursi di pemilu 2019.

Baca Juga

Bamsoet menilai, menurunnya performa Golkar akibat tidak bisa mengonsolidasikan seluruh kekuatan penunjang kepartaian. Dia mengibaratkan partai sebagai sebuah kendaraan yang tidak bisa melaju cepat lamtaran tidak memaksimalkan potensi kekuatan mesinnya.

"Jika potensi mesin Partai Golkar bisa dinyalakan maksimal, larinya akan kencang," kata Bamsoet dalam keterangan resmi di Jakarta, Ahad (21/7).

Melihat hal tersebut, Bamsoet bertekad merangkul seluruh komponen yang mampu menggerakkan mesin Partai Golkar. Salah satunya keluarga besar TNI/Polri, baik bagi para purnawirawan, putra serta putri dan keluarga mereka.

"Saya akan buka pintu Partai Golkar selebarnya karena sejak proses kelahirannya, Partai Golkar tak bisa dilepaskan dari peran TNI/Polri," kata dia.

Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu berpendapat, para purnawirawan TNI/Polri memiliki kemampuan taktis dan strategis yang akan sangat berguna bagi kemajuan partai. Dia melanjutkan, semangat nasionalisme dari sosok yang pernah berdinas di dunia kemiliteran atau kepolisian dalam menjaga ketertiban, keamanan dan pertahanan negara sangat diperlukan agar bisa ditularkan kepada kader Golkar.

"Sehingga, Partai Golkar tidak pernah meninggalkan jati dirinya sebagai partai tengah yang berdiri di atas semua golongan, menjadi benteng bagi NKRI," ujar Bamsoet.

Sebelumnya, hal tersebut juga sempat disinggung saat Bamsoet bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu lalu. Saat itu, Jokowi meminta Partai Golkar dapat kembali lagi menjadi partai yang menaungi para purnawirawan.

"Golkar harus menjadi rumah besar kembali untuk purnawirawan TNI karena dahulu didirikan oleh TNI/Polri saat Sekretariat Bersama Partai Golkar. Kekuatan-kekuatan itu harus dirangkul kembali, ada organisasi-organisasi Golkar alim ulama, misalnya satkar ulama, MDI, Alhidayah harus dirangkul kembali," ujar Bamsoet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement