Sabtu 20 Jul 2019 10:17 WIB

Kabupaten Bekasi Buat Danau Buatan untuk Atasi Kekeringan

Sebanyak enam danau buatan akan dibangun di sejumlah kecamatan.

Red: Nur Aini
Danau alami yang disebut Situ Ciberem di Tambun, Kabupaten Bekasi
Foto: Tiar Bekasi
Danau alami yang disebut Situ Ciberem di Tambun, Kabupaten Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berencana membangun enam danau buatan untuk mengatasi masalah kekeringan yang melanda sebagian wilayahnya setiap tahun.

"Ya tahun ini, segera kita realisasikan. Sesuai perintah Bapak Bupati, pembangunan akan dilakukan di sejumlah lokasi yang menjadi langganan kekeringan," kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir di Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (20/7).

Baca Juga

Dari enam lokasi pembangunan danau buatan itu empat di antaranya berlokasi di Kecamatan Cibarusah sementara dua sisanya akan dibangun di Kecamatan Bojongmangu.

"Dua kecamatan ini dipilih karena menjadi langganan kekeringan setiap tahun," katanya.

Chaidir menjelaskan danau buatan yang nantinya dibangun akan disiapkan untuk menampung air hujan yang digunakan saat musim kemarau untuk tujuan irigasi.

"Danau buatan sebenarnya khusus disiapkan untuk menampung air bagi kebutuhan persawahan karena akibat kekeringan banyak sawah yang mengering," ucapnya.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi rumah tangga di wilayah rawan kekeringan pihaknya juga akan membangun sumur bor di 120 titik.

"Untuk anggaran pembangunan danau buatan dan sumur bor ini bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi 2019 dengan total pagu anggaran sebesar Rp20 miliar," katanya.

Sebelum mengebor pihaknya terlebih dahulu melakukan penelitian teknik geolistrik karena pembangunan sumur bor tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

"Jadi tidak semua tempat bisa kita bangun. Karena kita harus melihat ketersediaan air tanahnya terlebih dahulu. Apakah bisa dibangun atau tidak supaya pembangunannya nanti jangan sia-sia atau tidak bisa digunakan karena tidak ada sumber airnya," ungkapnya.

Sementara untuk mengantisipasi ketersediaan air tanah, keberadaan sumur bor bisa disupport dari PDAM Tirta Bhagasasi karena saat ini perusahaan daerah itu sedang membangun jaringan pipa ke Cibarusah dan Bojongmangu. Jaringan pipa yang sedang dipasang diyakini dapat mengatasi krisis air bersih bagi warga khususnya untuk kebutuhan sehari-hari dengan membuat hidran umum.

"Nanti mereka yang siapkan jaringan pipa dan kita yang siapkan hidran. Rencananya seperti itu," kata Chaidir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement