REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan buku dibawa oleh perpustakaan keliling milik Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip (Sudin PUSIP) Jakarta Barat ke pengungsian pencari suaka di gedung bekas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat. Staf pelayanan perpustakaan keliling Sudin PUSIP Jakarta Barat, Wahyudi, mengatakan buku-buku tersebut diharapkan dapat menghibur anak-anak.
"Di sini kita buat membantu layanan publik, sebagai hiburan saja, terutama untuk anak-anak," katanya di lokasi, Jumat (19/7). Dari 300 buku yang disediakan, sebagian menggunakan Bahasa Inggris dan lainnya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Tak hanya itu, jenis buku pun beragam. Mulai dari fiksi, nonfiksi, novel, agama, filsafat, umum, hingga buku dongeng atau buku cerita anak-anak. Wahyudi menyebut anak-anak di pengungsian cukup gembira dan antusias ketika mobil perpustakaan keliling tiba dan membuka pelayanan.
"Anak-anak senang karena memang hiburan di sini terbatas. Selain pelayanan medis, ini juga pelayanan publik yang bisa diberikan untuk anak-anak sebagai hiburan," kata dia.
Akan tetapi ada kendala yang harus Wahyudi hadapi setiap hari. Banyaknya anak yang meminjam buku membuat ia dan rekannya kewalahan memeriksa kembali buku-buku yang harus kembali sebelum layanan berakhir.
"Tak jarang ada buku yang rusak maupun hilang, kurang lebih saat ini ada 20 buku yang hilang. Rata-rata nggak ngerti mungkin kalau aturannya bukunya harus dibalikin, mungkin kendala bahasa juga," tutur Wahyudi.
Untuk meminimalisir kehilangan dan kerusakan, ia dan rekannya menyisir pengungsian untuk mencari di mana buku-buku tersebar dan bisa kembali ke tempat semula. Layanan perpustakaan keliling dapat dinikmati pengunjung setiap hari mulai pukul 08.00-14.00 WIB.
Tetapi khusus Jumat perpustakaan keliling hanya hadir hingga pukul 11.00 WIB. Buku-buku yang disediakan dapat dibaca di tempat maupun dipinjam sebentar oleh pengunjung dengan menuliskan nama dan meninggalkan kartu identitas mereka kepada staf.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
