Rabu 17 Jul 2019 17:37 WIB

Perpustakaan Rakyat Surabaya Masuk Jajaran Enam Terbaik

Perpustakaan rakyat di Kelurahan Pagesangan masuk jajaran terbaik nasional

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Buku perpustakaan.
Buku perpustakaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen terus meningkatkan kualitas literasi untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Surabaya. Salah satunya dengan meningkatkan fasilitas-fasilitas literasi yang ada di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan perpustakaan-perpustakaan rakyat yang tersebar di Kota Surabaya. Alhasil, perpustakaan rakyat di Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya, masuk ke dalam enam nominasi perpustakaan terbaik tingkat nasional, yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tahun 2019.

Namun demikian, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tujuan utama dari pembangunan perpustakaan dan literasi itu bukan untuk mendapat sebuah penghargaan. Melainkan menumbuhkan minat baca dan belajar. Agar nantinya bisa menaikkan kualitas dan derajat warga Kota Surabaya itu sendiri.

“Ya saya bersyukur sekali, tapi bagi saya tujuan hidup bukan untuk penghargaan, tapi bagaimana saya mampu membuat sejahtera warga kota saya,” kata Risma di ruang kerjanya, Rabu (17/7).

Wali perempuan pertama di Surabaya itu menjelaskan, perpustakaan-perpustakaan yang disediakan itu memang untuk proses belajar warga sekitar. Maka dari itu, Pemkot Surabaya membangunnya di setiap kelurahan agar anak-anak bisa menjangkau perpustakaan tersebut. Bahkan, buku koleksi perpustakaan itu juga dilengkapi dengan mata pelajaran layaknya di sekolah.

“Perpustakaan itu memang untuk warga dari kelurahan masing-masing. Biar mudah dijangkau dan dipelajari. Paling penting menyiapkan tempat belajar yang nyaman untuk mereka, kalau tempatnya jauh mereka baru tiba sudah lelah,” ujarnya.

Menurutnya, penggunaan metode membaca di perpustakaan sangat dianjurkan, meskipun sudah berkembang metode belajar lain. Karena, melalui proses membaca tersebut, anak-anak akan mampu berimajinasi. “Kalau membaca anak-akan semakin berimajinasi dibandingkan melihat gambar. Karena gambar itu sudah ada bentuk, dan warna. Jadi maindset nya sudah dibatasi dengan pola itu,” kata Risma.

Staff Khusus Pimpinan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Supriyanto menjelaskan, tim juri dari Perpurnas akan melakukan penilaian melalui tinjauan langsung kepada enam nominasi tersebut. Menurutnya, ada beberapa aspek penilaian yang sudah ditentukan pada tahap tinjauan itu.

“Hari ini kami bersama tim mohon ijin kepada Bu Risma selaku wali kota untuk melakukan penilaian di Perpustakaan Rakyat Pagesangan,” kata Supriyanto.

Supriyanto mengungkapkan, ada dua kategori yang telah ditentukan dalam penilaian. Pertama penilaian terhadap komponen pengembangan dasar, seperti gedung, koleksi, tenaga, layanan, pengunjung, sarana prasarana dan anggaran. Sedangkan penilaian kedua adalah komponen pengembangan inovasi penguatan.

“Nah di komponen kedua ini kita akan melihat sejauh mana masyarakat sekitar mampu menyerap manfaat perpustakaan itu, melalui program pendekatan inklusi,” kata Supriyanto.

Nantinya, kata dia, setelah proses penilaian hasil tinjauan langsung, tahapan berikutnya akan ada presentasi yang menjadi akhir dari penilaian. Hasilnya akan diumumkan pada 17 Agustus 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement