REPUBLIKA.CO.ID, Menjelang Hari Raya Idul Adha pedagang hewan kurban mulai menjamur di Ibu Kota. Terutama di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Namun, keberadaan pedagang hewan kurban di tempat tersebut dikeluhkan oleh beberapa warga. Mereka menganggap, hewan kurban akan mengakibatkan lingkungan kotor dan bau.
Salah satu Warga Kebon Melati Andi (50 tahun) mengaku, sebenarnya ia dan warga sekitar sudah lama merasa terganggu dengan aktivitas jual-beli hewan kurban tersebut. Meskipun, sudah pindahkan ke Jalan Tenaga Listrik, kata dia, masih saja ada pedagang yang bandel berjualan di tempat ini.
"Terutama nanti hampir menjelang Idul Adha bau sangat menyengat, banyak lalat juga nantinya. Baunya juga nggak cepat hilang, habis lebaran juga masih ada,"ujarnya saat ditemui di sekitar tempat berdagang hewan kurban, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).
Senada dengan Andi, Ita (39 tahun) warga yang memiliki warung di pinggir jalan tersebut, mengaku selain menimbulkan bau aktivitas jual-beli hewan kurban di trotoar tersebut sangat mengganggu pejalan kaki. Selain itu, aktivitas tersebut pun akan memperparah kemacetan yang sering terjadi di Tanah Abang.
"Nanti kalau udah deket - deket lebaran tambah macet, tidak bisa bergerak,"ujarnya.
Mereka berharap, sebelum semakin banyak pedagang yang berjualan di jalan ini, pemerintah lebih tegas menertibkan pedagang - pedagang tersebut. Agar warga di sini lebih nyaman dan lingkungan mereka pun semakin bersih dan sehat.