Rabu 17 Jul 2019 11:26 WIB

971 Rumah Rusak Akibat Gempa Halmahera Selatan

Gempa Halmahera Selatan juga menyebabkan 3.104 jiwa mengungsi dan enam meninggal.

Warga beraktivitas di rumahnya yang rusak akibat gempa di Desa Tomara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (15/7/2019).
Foto: Antara/Ona
Warga beraktivitas di rumahnya yang rusak akibat gempa di Desa Tomara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara (Malut) mencatat, sebanyak 971 rumah rusak berat setelah gempa dengan magnitudo 7,2 di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara. Selain itu, gempa juga menyebabkan 3.104 jiwa mengungsi tersebar di 15 titik pengungsian dan enam orang meninggal. 

Sekretaris BPBD Malut Ali Yau mengatakan, jumlah rumah rusak berat (RB) tersebar di sejumlah titi. Di Kecamatan Gane Timur Selatan Desa Ranga-Ranga 300 unit, Desa Gane luar 380 unit, Desa Samat 6 unit, Desa Gaimu 10 unit, Desa Kuwo 30 unit.

Baca Juga

Di Kecamatan Bacan Timur Selatan Desa Liaro 22 unit, Bacan Timur Tengah Desa Tomara 90 unit, Kecamatan Gane Timur Tanjung Jere 2 unit, Kecamatan Gane Barat Selatan Desa Lemo Lemo 131 unit. "Sehingga, total 971 unit rusak berat," kata dia di Ternate, Rabu (17/7).

Untuk fasilitas umum, yakni gedung sekolah 6 unit rusak berat (RB), Gereja 1 RB, Mesjid 2 RB, Polindes 1 RB, Perumahan TPQ 1 unit RB, Rumah Guru 1 unit RB, PAUD 1 unit RB. Sementara kebutuhan mendesak untuk pengungsi yakni terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji dan kidscare.

Sementara itu, data sementara jumlahpengungsi dari BPBD Halsel, tercatat sebanyak 26.074 jiwa mengungsi di berbagai titik. Enam korban yang tercatat meninggal akibat gempa di Halsel di antaranya Saima Mustafa asal Desa Nyonyifi, Asfar Mukmat 25 tahun warga Desa Gane Dalam Kecamatan Gane Barat Selatan.

Aina Amin (58 tahun), warga Desa Gane Luar Kecamatan Gane Timur Selatan, Biji Siang Kale (63 tahun) warga Desa Gane Luar Kec. Gane Timur Selatan, Sagaf Girato (62 tahun) warga Yomen Kecamatan Kepulauan Joronga dan Aisya (54 tahun) warga Ranga-Ranga.

Sedangkan untuk korban luka ringan data sementara tercatat sebanyak 49 orang dan luka berat berjumlah 2 orang. Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7.2 SR terjadi pada 14 Juli 2019 pukul 16:10:51 WIB pada lokasi 0.59 LS 128.06 BT di kedalaman 10 Km dengan lokasi 62 km Timur Laut Labuha-Malut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel, Jalil Efendi, menyatakan, saat ini Pemda Halsel telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat Nomor 184/2019 selama 7 hari pada 15 - 21 Juli. Pemda Halsel dibantu TNI dan Polri telah mendirikan dapur umur di Labuha untuk penanganan pengungsi di 9 lokasi pengungsian dengan jumlah 1.104 jiwa.

"Pemda Halmahera Selatan telah menurunkan tim.yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, RAPI, PMI dan ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk mendistribusikan logistik ke lokasi pengungsian di Kecamatan Bacan Timur, Kecamatan Bacan Timur Tengah Kecamatan Gane Dalam, Kecamatan Gane Timur dan Kecamatan Gane Barat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement